2000 Kata Kanji yang Sering Digunakan Sehari-hari di Jepang
Apa itu Kanji?
Di bahasa Jepang, hampir semua nomina dan akar dari verba dan adjektiva ditulis dengan huruf China yang dinamakan kanji. Adverbia juga cukup sering ditulis dalam kanji. Ini berarti kamu perlu mempelajari huruf-huruf China untuk bisa melek huruf. Tapi tidak semua kata ditulis menggunakan kanji. Sebagai contoh, verba 'melakukan' sebetunya punya kanji, namun selalu ditulis menggunakan hiragana. Untuk menentukan apakah suatu kata harus ditulis menggunakan hiragana atau kanji, diperlukan pertimbangan kata per kata dan pengetahuan tentang bagaimana suatu kata biasanya ditulis. Tapi, sebagian besar kata bahasa Jepang yang memiliki kanji hampir selalu ditulis menggunakan kanji. (buku anak-anak dan beberapa bacaan lain di mana pembacanya tidak diharapkan tahu banyak kanji adalah perkecualian)
Tutorial ini akan menggunakan kanji sejak awal untuk membantu kamu latihan membaca bahasa Jepang "asli" secepat mungkin. Oleh karenanya, kita akan membahas beberapa sifat kanji dan mengenal beberapa strategi untuk mempelajarinya dengan cepat dan efisien. Menguasai kanji bukanlah hal yang mudah, tapi dengan usaha yang giat siapapun bisa mencapainya. Bagian tersusah dari perjalanan ini adalah menguasai kemampuan belajar kanji dan masalah waktu. Secara kasarnya, agar hafalan kanji kita tidak berhenti hanya sampai ingatan jangka pendek, kamu perlu belajar banyak dan yang paling penting untuk jangka waktu yang panjang. Yang saya maksud bukanlah belajar lima jam tiap hari namun mengulas cara menulis kanji sekali tiap beberapa bulan sampai kamu yakin bahwa kamu kanji tersebut benar-benar telah tertanam dalam ingatan. Tidak ada alasan baik untuk menunda pekerjaan besar mempelajari kanji sampai "tingkat lanjut". Dengan mempelajari kanji bersamaan dengan kosakata baru sejak awal, tugas besar menguasai kanji bisa dibagi menjadi tahap-tahap kecil yang lebih mudah dikelola, dan waktu tambahan tersebut membantu melekatkan kanji yang telah dipelajari ke ingatan permanen.
Sebagai tambahan, mengetahui kanji akan sangat membantu kamu mempelajari kata-kata baru, yang seringkali merupakan gabungan dari kanji-kanji yang telah kamu pelajari. Contohnya, kalau kamu telah mengetahui kanji "bergerak" (), kanji "menanam" (-), dan kanji "benda" (), maka pengetahuan tersebut akan membantu kamu mempelajari bahasa Jepang "binatang" yaitu () dan "tumbuhan" yaitu (-). Ya, di bahasa Jepang binatang adalah "benda yang bergerak" dan tanaman adalah "benda yang ditanam"! Kalau kamu mempelajari kanji belakangan, keuntungan ini tidak akan diperoleh.
Mempelajari Kanji
Semua materi yang kamu butuhkan untuk mulai belajar kanji tersedia di internet dengan gratis di Jim Breen's WWWJDIC. Selain kamusnya yang besar, situs tersebut punya diagram urutan guratan untuk 1.945
kanji jouyou
(hampir seluruh kanji yang akan kamu jumpai). Terutama bagi yang baru mulai belajar, kamu perlu menulis setiap kanji berulang-ulang untuk menghafalkan urutan guratannya. Kemampuan penting lainnya adalah mempelajari cara menyeimbangkan tiap huruf sehingga bagian-bagiannya tidaklah terlalu besar maupun kecil. Jadi pastikan untuk meniru hurufnya semirip mungkin dengan contoh yang ada. Pada akhirnya, kamu akan otomatis menguasai cara menulis bagian-bagian yang sering muncul sehingga kalau kamu menemui kanji baru kamu akan langsung tahu cara menulisnya dengan benar. Semua kanji di tutorial ini bisa dengan mudah dicari di WWWJDIC dengan copy-paste.
Membaca Kanji
Hampir semua kanji memiliki dua jenis pengucapan yaitu on-yomi dan kun-yomi (). On-yomi adalah bacaan aslinya dari China dan kun-yomi adalah bacaan Jepangnya. Kanji yang berdiri sendiri biasanya dibaca dengan kun-yomi sedangkan kanji yang merupakan bagian dari kata gabungan atau jukugo () biasanya dibaca dengan on-yomi. Sebagai contoh, , tenaga dibaca dengan kun-yomi sedangkan huruf yang sama di kata gabungan seperti , kemampuan dibaca dengan on-yomi (dalam kasus ini ).
Huruf-huruf tertentu (terutama yang paling umum) bisa memiliki lebih dari satu on-yomi maupun kun-yomi. Contohnya, pada kata , kekuatan super, dibaca dan bukan seperti pada contoh sebelumnya. Beberapa kata gabungan juga punya bacaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan bacaan huruf-huruf pembentuknya. Contohnya adalah yang berarti "pagi ini" dan dibaca . Bacaan khusus ini harus dihafalkan secara terpisah. Untungnya, bacaan khusus tersebut jarang-jarang.
Kun-yomi juga digunakan untuk adjektiva dan verba. Kata-kata tersebut sering diakhiri oleh sejumlah hiragana yang disebut okurigana (). Bacaan yang termuat di dalam huruf Chinanya akan tetap sama walaupun katanya dikonjugasi ke berbagai macam bentuk. Sebagai contoh, bentuk lampau verba "makan" () adalah . Walaupun verbanya berubah bentuk, tetap dibaca sama yaitu .
Konsep lain yang pada awalnya susah ditangkap adalah bacaan suatu kanji bisa sedikit berubah di dalam kata gabungan agar katanya lebih mudah diucapkan. Perubahan yang umum terjadi contohnya suara "h" berubah menjadi "b" atau "p" dan yang menjadi . Contohnya adalah (, segelas), seksamadan , sekolah.
Aspek menyenangkan kanji yang lainnya adalah kata-kata yang arti dasarnya sama dan dibaca sama namun memiliki kanji yang berbeda untuk menyampaikan perbedaan nuansa yang tipis. Contohnya berarti "mendengar" dan begitu juga . Bedanya adalah berarti kita lebih memperhatikan yang didengarkan. Misalnya, pada kasus mendengar musik yang digunakan hampir selalu dan bukan . juga bisa berarti "bertanya", namun selalu berarti "bertanya". Contoh lainnya adalah yang berarti "melihat", namun untuk melihat pertunjukan misalnya film bioskop sering digunakan kanji lain yaitu . Contoh menarik lain adalah yang berarti "menulis" dan yang berarti "menggambar". Ada juga kasus di mana arti dan kanjinya tetap tapi bacaanya bermacam-macam, misalnya "hari ini" - yang bisa dibaca maupun . Dalam kasus ini, sebetulnya tidak masalah bacaan mana yang dipakai, walaupun bacaan tertentu lebih dipilih pada situasi tertentu.
Terakhir, ada satu huruf yang mungkin lebih merupakan tanda baca. Tanda tersebut berarti bahwa huruf sebelumnya diulang. Contohnya, dan bisa dan biasanya ditulis sebagai .
Selain "fitur-fitur" kanji yang telah disebutkan, masih ada beberapa keanehan dan kejutan menyenangkan yang akan kamu temui saat kamu memperdalam studi bahasa Jepangmu. Silahkan putuskan sendiri apakah pernyataan tersebut merupakan sarkasme. Namun, janganlah takut dan menganggap bahwa bahasa Jepang susahnya minta ampun. Kebanyakan kata di bahasa ini hanya memiliki satu penulisan kanji dan kebanyakan kanji hanya memiliki dua bacaan.
Kenapa Kanji?
Beberapa orang merasa bahwa sistem yang menggunakan simbol-simbol tak beraturan dan bukan alfabet yang sistematis bersifat kuno dan rumit secara berlebihan. Dan memang, mungking mengadopsi huruf China untuk bahasa Jepang bukanlah ide yang baik karena kedua bahasa tersebut strukturnya berbeda secara mendasar. Tapi tujuan tutorial ini bukanlah untuk mendebat keputusan yang telah dibuat beribu-ribu tahun yang lalu tetapi untuk menjelaskan kenapa kamu harus belajar kanji untuk menguasai bahasa Jepang. Dan saya berharap untuk menjelaskan lebih dari sekedar "memang harus begitu jadi lakukan saja!".
Beberapa orang merasa bahwa seharusnya bahasa Jepang berganti dari huruf China ke romaji sehingga orang-orang asing tidak perlu dipusingkan dengan huruf-huruf kompleks. Pada kenyataannya, bahasa Korea relatif baru-baru ini sukses besar berpindah ke sistem penulisannya sendiri untuk menyederhanakan bahasa tertulisnya yang dulu juga menggunakan huruf China. Lalu mengapa hal ini tidak bisa terjadi untuk bahasa Jepang? Saya rasa pemerintah sebetulnya telah mencoba mengganti kanji dengan romaji sesaat setelah perang dunia kedua namun tidak menjumpai keberhasilan. Pasti seseorang yang telah mengetik cukup banyak bahasa Jepang di komputer bisa tahu kenapa hal tersebut tidak berhasil. Saat kamu berusaha mengkonversi hiragana menjadi kanji, kamu hampir selalu disogohi paling tidak dua pilihan (homofon) dan kadang bisa sampai sepuluh (coba ketik kikan). 46 atau berapalah jumlah suara di bahasa Jepang sangatlah sedikit, sehingga susah untuk menghindari homofon. Bandingkan dengan bahasa Korea yang memiliki 14 konsonan dan 10 vokal. Masing-masing konsonan ini bisa dipasangkan dengan vokal manapun sehingga ada 140 suara. Sebagai tambahan, konsonan ketiga bahkan keempat bisa ditambahkan untuk menghasilkan suatu huruf. Ini memberikan jumlah suara teoritis yang lebih dari 1960. (jumlah suara yang benar-benar dipakai jauh lebih sedikit, tapi saya tidak tahu berapa pastinya)
Karena orang ingin membaca jauh lebih cepat dibanding saat berbicara, diperlukan sejenis petunjuk visual untuk memungkinkan pengenalan kata secara instan. Kamu bisa menggunakan bentuk kata di bahasa Indonesia untuk ngebut melintasi tulisan karena sebagian besar kata memiliki bentuk berbeda. Coba latihan kecil ini: hlao, waalupun seuma ktaa di kmaliat ini ejaanyna sahla, apkaah kmau mahsi bias membcaaku? Di bahasa Korea petunjuk visual ini juga ada karena bahasa tersebut memiliki jumlah huruf yang cukup banyak untuk membedakan bentuk-bentuk kata. Namun, karena petunjuk visualnya tidak sejelas kanji, spasi perlu digunakan untuk menghilangkan ambiguitas. (kapan di di mana menggunakan spasi ternyata menjadi masalah tersendiri)
Dengan kanji, bahasa Jepang tidak perlu dipusingkan oleh spasi dan banyak masalah yang berkaitan dengan homofon terselesaikan. Tanpa kanji, bahkan dengan bantuan spasi, ambiguitas dan kurangnya petunjuk visual akan menjadikan tulisan Jepang sangat susah dibaca.
Huruf kanji merupakan salah satu aspek yang sulit dalam mempelajari bahasa Jepang. Hal ini dirasakan bila kita tidak memiliki latar belakang budaya kanji. Walaupun memiliki budaya kanji pun seperti Korea, China, Taiwan kadang terasa sulit bila berhadapan dengan kanji Jepang.
Denga melihat bentuknya mereka biasanya tahu apa arti kanji tersebut, bagaimana penulisannya, tetapi mereka terbentur pada cara membacanya. Walaupun bentuk kanji yang dipakai dalam bahasa Jepang sama dengan seperti kanji China atau Korea, tetapi cara membacanya sama sekali berbeda.
Itulah salah satu kesulitan mempelajari huruf kanji yang sering dialami oleh para pembelajar yang memiliki latar belakang kanji. Kalau kita ingin menguasai bahasa Jepang lebih mendalam, maka keterampilan baca tulis huruf kanji harus dikuasai. Tetapi kalau kita hanya ingin menguasai percakapan sederhana saja, penguasaan huruf kanji dapat dipelajari secara sepintas saja.
Untuk menguasai huruf kanji Jepang tidaklah begitu susah kalau kita sering berlatih menggunakannya. Berikut ini dasar-dasar mempelajari huruf kanji yaitu :
1. Bushu
Huruf kanji terbentuk dari beberapa garis atau coretan yang membentuk bagian-bagian kanji, lalu bagian-bagian tersebut pada akhirnya membentuk huruf kanji secara utuh. Bushu adalah istilah yang berkenaan dengan bagian-bagian yang ada pada sebuah huruf kanji yang dapat dijadikan suatu dasar untuk pengklasifikasian huruf kanji.
Hal ini akan memudahkan kita ketika mencari arti suatu kanji pada sebuah kamus. Karena biasanya kamus kanji selalu dilengkapi dengan daftar bushu untuk mempermudah cara pemakaiannya.
2. Kakusuu
Kakusuu adalah jumlah garis atau coretan yng membentuk huruf kanji, garis-garis atau coretan-coretan yang membentuk huruf kanji ini biasanya dihitung. Jumlah garis atau coretan yang membentuk kanji sangat beragam, ada kanji yang sederhana yang terbentuk dari garis atau coretan yang sedikit, namun ada juga kanji rumit yang memiliki jumlah garis atau coretan cukup banyak.
Untuk mengetahui jumlah garis atau coretan kanji pertama-tama kita harus mengetahui garis atau coretan yang sering dipakai dalam penulisan kanji. Kakusuu pun dapat dipakai untuk mencari arti kanji yang ada pada sebuah kamus kanji.
3. Hitsujun
Hitsujun adalah urutan penulisan garis-garis atau coretan pada saat menulis kanji. Penulisan huruf kanji ini harus berurutan dengan benar. Penulisan kanji dengan garis atau coretan tidak dilakukan secara sembarang tetapi ada tata caranya.Pertama-tama kita harus menulis coretan bagian atas dulu lalu bagian tengah dan yang terahir barulah menulis coretan bagian bawah.
Istilah hitsujun ini tidak saja berlaku bagi penulisan kanji saja tetapi juga berlaku bagi penulisa huruf hiragana dan katakana. Dalam prakteknya hitsujun ini akan sangat membantu untuk menghafal huruf kanji satu demi satu secara tepat.
4. Rikusho
Rikusho adalah bahasan tentang asal-usul sebuah kanji dilihat dari segi pembentukan serta pemakaiannya. Ada huruf kanji yang dibuat dengan cara meniru atau menggambarkan bentuk sebuah benda misalnya kanji yama "gunung, kanji kawa "sungai dan lain sebagainya.
5. On'Yomi dan Kun'yomi
On'yomi adalah pembacaan kanji dengan cara meniru pengucapannya dalam bahasa China jaman dulu sedangkan kun'yomi adalah pembacaan kanji dengan cara menetapkan bahasa jepang sebagai cara membaca kanji. Di dalam kamus kanji biasanya on'yomi ditulis dengan huruf katakana, sedangkan kun'yomi ditulis dengan huruf hiragana.
1000 kanji yang biasa digunakan: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d9/2230_Basic_Kanji.svg