Akibat Facebook; Kisah Istri Sholeha Yang Selingkuh Karena Khilaf Harta Dan Fisik

Dikisahkan seorang pemuda saleh, Sidiq, menikah dengan seorang wanita solehah, Anisah. Mereka berdua berasal dari keluarga agamis, terpandang, dan mulia. Kedua belah pihak merasa sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah SWT karena telah dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati. Hari-hari yang mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan.

Sidiq kesehariannya bekerja di luar rumah. Ia berangkat pada pagi hari dan pulang pada sore hari. Anisah tinggal di rumah sendirian. Untuk menghibur hati sang istri dan teman di kala kesepian, Sidiq membelikan Anisah komputer. Komputer tersebut diletakkan di dalam kamar dan disambungkan dengan internet. Awalnya, Anisah tidak tahu apa-apa tentang komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara penggunaan komputer hingga akhirnya Anisah sudah biasa menggunakan komputer sendiri dengan baik.

Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Anisah memanfaatkan waktunya di depan komputer, mengakses berita dan mengikuti perkembangan dunia Islam. Waktu pun terus berjalan, dan kehidupan mereka tetap harmonis dan tentram. Hingga suatu hari, Anisah masuk ruang chatting, dan di sanalah ia mulai berkenalan dengan banyak orang. Awalnya hanya tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, hingga karena sudah keasyikan, pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah banyak teman dan kenalan Anisah di ruang chatting. Dan setiap hari, sehabis pekerjaan rumah, Anisah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk chatting.

Hingga pada suatu ketika, Anisah berkenalan dengan seorang pemuda di ruang chatting, namanya Fatih. Chatting mereka dilakukan dengan menggunakan kamera sehingga di antara mereka saling melihat. Awalnya, pembicaraan mereka hanya berkisar tanya nama, tempat tinggal, dan lainnya. Namun, chatting ini terus berlangsung setiap hari hingga timbullah rasa suka di hati Fatih pada Anisah. Ia mulai bermanis kata dan merayu. Fatih mulai berkata-kata yang membuat tersentuh hati Anisah. Setan pun tak tinggal diam, membisikkan ke dalam hati Anisah hal-hal yang tidak baik. Anisah berusaha untuk menolak dan melawannya. Namun, karena mereka chatting setiap hari dengan saling melihat, akhirnya sedikit demi sedikit timbul di hati Anisah perasaan suka pada Fatih. Sebenarnya, Fatih menyukai Anisah hanya karena kecantikan wajahnya saja, rasa suka yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya, Anisah juga terpedaya dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi teman chattingnya setiap hari tersebut.

Chatting itu pun terus berlangsung, dan Sidiq tidak menaruh curiga pada Anisah karena ia sangat percaya pada Anisah. Dan Anisah pun sangat pandai menyimpan rahasia. Namun, sesuatu yang busuk bagaimanapun pintar menyimpan akan ketahuan juga baunya. Akhirnya, Sidiq mulai curiga dengan gelagat Anisah, sehingga setelah ia selidiki, akhirnya ia mengetahui bahwa Anisah telah menjalin hubungan gelap dengan seorang pemuda di ruang chatting. Sidiq sangat marah dan akhirnya ia menjual komputer tersebut dan memperingatkan Anisah untuk segera bertobat kepada Allah SWT dan meninggalkan pemuda tersebut. Anisah pun mengakui kesalahannya.

Namun, karena hati telah diberikan pada setan dan hawa nafsu selama ini, Anisah merasa masih sulit menghilangkan bayangan Fatih dari pikirannya. Hatinya telah terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui oleh Sidiq, Anisah menghubungi Fatih lewat telepon. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada Fatih. Rupanya Fatih telah berhasil menjaring mangsanya. Ia pun memanfaatkan kesempatan tersebut, ia mulai merayu dan menggombal. Ia berkata, "Kalau kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu! Minta cerailah darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan hidup tenteram dan bahagia dengan saya."

Anisah yang telah goyah dan lemah imannya ini mulai terpedaya dengan bujuk rayu dan janji-janji Fatih. Ia telah dipengaruhi oleh setan dan nafsu, ia lebih memilih Fatih daripada suaminya. Anisah tidak sadar bahwa setan dan nafsu sedang menipunya dan ingin menghancurkan dirinya dan kehidupan rumah tangganya.

Akhirnya, Anisah minta cerai pada Sidiq, dan terjadilah perceraian yang tidak diharapkan tersebut. Anisah pulang ke rumah orang tuanya. Keluarganya sangat menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Anisah berhubungan dengan Fatih. Fatih sering datang ke rumah Anisah dan terkadang mengajaknya keluar rumah dengan mobil mewah yang dimiliki Fatih.

Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga melamar Anisah. Mereka masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam, Fatih mengajak Anisah menginap di sebuah hotel dan pada malam itu terjadilah perselingkuhan, terjadilah hubungan yang diharamkan oleh Allah SWT, mereka berzina. Mereka telah dikuasai oleh hasrat nafsu dan setan.

Hari dan bulan terus berganti, tapi Fatih belum juga datang untuk melamar Anisah. Anisah sangat gelisah dan tidak bisa tenang, ia selalu diberi janji yang tak pasti. Dan sampai pada suatu hari, Fatih berkata pada Anisah, "Wahai wanita yang hina, apakah engkau mengira aku akan menikah dengan wanita seperti dirimu? Tidak akan pernah! Aku tidak akan mau menikah dengan wanita murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi berharga, engkau adalah wanita kotor dan hina, engkau tidak layak menikah dengan pemuda terpandang seperti diriku. Aku yakin, kalau sekali sudah berkhianat, kelak engkau berkhianat lagi. Kalaupun engkau kunikahi, kelak bila engkau bertemu pemuda yang lebih ganteng dan lebih kaya dariku, pasti engkau akan meninggalkan diriku, sebagaimana engkau telah meninggalkan suamimu yang baik-baik itu. Dan aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, sekarang pergi engkau dari sisiku! Jangan temui aku lagi, aku tidak mau lagi melihat mukamu, aku sudah muak dengan dirimu."

Anisah pun berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya. Hidupnya telah hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama ini menilai. Ia telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi gunanya. Kembali pada suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau menerima dengan keadaan dirinya saat ini. Kembali pada keluarganya, ia merasa malu. Ia tidak tahu harus melangkah ke mana dan mengadu pada siapa. Hanya kepada Allah SWT mengadukan segala kelukaan dan kesalahan yang dilakukan selama ini. Anisah telah menyadari kekeliruannya dan sangat menyesal atas apa yang telah ia lakukan. Tapi, semuanya sudah terlambat.

Pelajaran Berharga dari Kisah di Atas

Kisah di atas memberikan kita pelajaran berharga yang sangat berguna dalam kehidupan kita. Bagaimanapun baik dan salehnya seseorang, ia tidak akan bisa selamat dan memelihara dirinya jika ia sendiri telah memberikan dirinya untuk dibelenggu setan dan hawa nafsu. Kisah di atas hanyalah satu dari puluhan, bahkan lebih, kisah-kisah yang pernah terjadi. Betapa sering hubungan rumah tangga retak dan pecah karena tidak terkontrolnya dan terjaganya interaksi dengan lawan jenis.

Semoga kisah ini menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita semua, insya Allah.

Wassalam.

sumber