Foto Gempa Haiti 7 SR
KOMPAS.com —Guncangan gempa bumi yang dahsyat telah meratakan sejumlah bangunandengan tanah di ibu kota Port-au-Prince. Guncangan gempa bumi yangberkekuatan awal 7 skala Richter, Selasa (12/1/2010) pada pukul 16:45waktu setempat atau pukul 04.45 Rabu pagi WIB itu berpusat di sekitar10 mil barat ibu kota Haiti tersebut.
"Sejumlah pendudukberlarian ke jalan, menangis, berteriak serta menjerit ketakutan," kataKarel Zelenka, Direktur Catholic Relief Services (CRS) di Haiti."Mereka melihat betapa dahsyatnya kerusakan yang ditimbulkan, tetapitidak berdaya menyelamatkan begitu banyak orang yang tertimbun di bawahpuing-puing bangunan," tuturnya.
"Ada begitu banyak bangunanyang rubuh," kata Zelenka dalam sebuah wawancara telepon dariPort-au-Prince. "Bencana ini akan menjadi bencana besar."
Zelenkamelaporkan awan asap tebal terlihat di udara setelah sejumlah bangunanambruk. Di dekat markas CRS, sebuah swalayan hancur dan benar-benarrata dengan tanah.
Presiden AS Barack Obama telah menyampaikanpernyataan belasungkawa terhadap para korban gempa. Departemen LuarNegeri AS menjelaskan, Washington akan menyediakan bantuan daruratpemulihan bencana ke Haiti. Badan Pembangunan Internasional AS danKomando Armada Selatan AS telah mulai membentuk koordinasi untukmenaksir kerugian materi dan jumlah korban di lokasi bencana.
Disalah satu wilayah Port-au-Prince, Petionville, bagian wilayah yangterbilang elite, di mana para diplomat dan warga kaya Haiti bermukim,sebuah rumah sakit roboh dan beberapa rumah hancur serta terjerembappuing-puingnya ke dalam sebuah jurang.
Juru bicara DepartemenLuar Negeri AS PJ Crowley menjelaskan, pihak Kedutaan Besar AS di Haititelah mulai menghubungi warga AS yang menetap di Port-au-Prince. Namun,komunikasi ini terhalang oleh lumpuhnya fasilitas komunikasi ataupunterputusnya jalur jalan menuju lokasi bencana pascagempa bumi.
"Kerusakannyasignifikan. Sebagian besar tembok roboh. Sebagian besar orang tewastertimbun oleh puing-puing bangunan," kata Crowley. "Kerusakan di sanabenar-benar signifikan."