Mengapa Orang Israel Pintar-pintar?salah satunya karena TIDAK MEROKOK
Karena relevan dengan kondisi saat ini di Indonesia ada baiknya saya kopi paste posting teman kita inumarulez.blogspot.com: berikut artikelnya:
Artikel yang ditulis oleh Dr Stephen Carr Leonsejatinya patut untuk menjadi bahan renungan kita bersama. Artikel yangditulis oleh Dr Stephen ini berisi hal-hal yang menjadikan mengapa Bangsa Yahudi Pintar, tulisan ini dia tulis berdasarkan pengamatan langsung setelah berada kurang lebih 3 tahun di Israel dalam rangka menjalani Housemanship di beberapa Rumah Sakit disana.
Ketika tahun kedua dia tinggal di Israel,tepatnya akhir bulan Desember 1980 tiba tiba terlintas di benaknyabeberapa pertanyaan yang cukup menggoda bagi dirinya, dalam benaknya dibertanya "Apa sebabnya Orang Yahudi itu begitu pintar?”,"Mengapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka?”, "Apakah ini suatukebetulan?, atau hasil usaha dari mereka sendiri?”. Atas dasarpertanyaan yang mengganggu itu maka Dr. Stephen tergerak untuk membuatsuatu tesis untuk jengjang Phd-nya. Yang pada kenyataannya ternyatatesis ini memakan waktu hampir delapan tahun dalam pembuatannya karenaDr. Stephen harus mengumpulkan data-data yang akurat dan setepatmungkin.
Dr. Stephen menulis, dimulaidengan persiapan awal melahirkan bagi wanita-wanita Yahudi. Di Israelapabila setelah mengetahui sang ibu tengah mengandung maka si ibu iniakan sering bernyanyi dan bermain piano. Bahkan sang ibu besertasuaminya akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersamasang suami. Hal ini membuat heran Dr. Stephen karena ada temanya yangsedang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapasoal yang tak dapat diselesaikan padanya. Hingga Dr. Stephen bertanyapada temannya tersebut "Apakah ini untuk anak kamu?” dan temannyamenjawab "iya ini untuk anak saya yang masih ada di kandungan, sayasedang melatih otaknya, dan semoga ia menjadi orang yang jenius”.Sehingga hal ini membuat Dr. Stephen menjadi lebih tertarik untukmengikuti perkembangannya. Tanpa mersa jenuh si ibu terus mengerjakanlatihan matematika sampai genap dia melahirkan. Nah ternyata latihanotak semenjak bayi dalam kandungan itu begitu penting dalam rangkamembuat kecerdasan dan IQ yang tinggi.
Hallain yang diperhatikan oleh Dr, Stephen adalah cara makan orang-orangYahudi. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang badamdan korma bersama susu. Pada tengah hari makanan utamanya adalah rotidan ikan tanpa kepala, bersama salad yang dicampur dengan badam danberbagai jenis kacang-kacangan. Menurut kepercayaan orang yahudi,daging ikan itu baik untuk perkembangan otak sementara kepala ikanmengandung kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan sertapertumbuhan otak anak di dalam kandungan. Hal ini sudah menjadi adatorang-orang Yahudi ketika calon ibu tengah mengandung, bahkan sudahmenjadi kewajiban bagi mereka apabila sang ibu tengah mengandung harusmengkonsumsi pil minyak ikan
Keunikan lain yang Dr. Stephenpelajari adalah ketika ia diundang untuk makan malam bersamaorang-orang Yahudi. Perhatian Dr. Stephen adalah pada menu makanmereka, pada setiap kali ia memenuhi undangan makan malam ternyatamereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet), dan biasanyaapabila sudah ada ikan tidak akan ada daging, dengan kata lain ikan dandaging tidak akan tersedia bersama dalam satu meja. Karena menurutmereka (orang Yahudi) ikan dan daging tidak bagus untuk dimakanbersama, berbeda dengan salad dan kacang kedua jenis makanan ini harusada untuk dimakan, terutama kacang badam. Pada setiap makan mereka akanmakan buah terlebih dahulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka,dengan memakan karbohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahandapat menyebabkan kantuk, akibatnya menjadi lemah dan payah untukmemahami pelajaran-pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokokadalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangansekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluardari rumah mereka, Dan menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwaNikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekatpada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacatotak (bodoh). Suatu penemuan yang diungkapkan oleh saintis Gen dan DNAIsrael.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungianak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awaladalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pilminyak ikan. Pada pengamatannya, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Ratarata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecilmereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatukewajiban bagi mereka. Menurut mereka bermain musik dan memahami notdapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.Menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.Selanjutnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajarkanmatematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Segalapelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain daripelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahragayang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut temanYahudi-nya Dr. Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus.Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnyaperhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-muriddigojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakanproduk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu danmemboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang ditelitiitu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjanglebih tinggi. Satu lagi yang di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi.Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnyamereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di-Universitas, mahasiswadiharuskan mengerjakan proyek. Mereka sekaligus harus memperaktekkanya.Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapatkeuntungan sebanyak $US 1 juta! (gila bener, kalo ngga dapet profit yangga lulus, beda bgt ya ma kita di Indonesia, lulus aja kadang dikatrolbo!!!), namun inilah kenyataannya, memang begitu cara mendidik mereka.
Kesimpulanyang dapat diambil daripada teori Dr. Stephen ini adalah, melahirkananak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkarayang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapagenerasi.
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalahdari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anakPalestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadabdari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaiananak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelahlewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudahmencapai lebih dari 1300 orang. Hampir setengah darinya adalahanak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani,target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuaiRamadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran. Anak-anak yangsudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi."Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yangberkembang di pikiran orang-orang Yahudi. Tidak heran jika anak-anakPalestina menjadi para penghafal Alquran. Karena kondisi Gaza yangdiblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intensberinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play Station atau game bagimereka. Kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yangmasih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang denganYahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cumamasalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia.Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membinagenerasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contohtetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang diambilsederhana saja, "Rokok”. Singapura selain menerapkan aturan yang ketattentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokokdapat melahirkan generasi "Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis,tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemuibeberapa bukti menyokong teori ini. "Lihat saja Indonesia,” katanyaseperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Andaberada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidungAnda akan segera mencium bau asak rokok, Berapa harga rokok? Cuma US$.70cts harga yang sangat murah.
"Hasilnya? Dengan penduduknyaberjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yangdapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapatberbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitusukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukanmereka di pertandingan matematika sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?”