"Mahligai Minang" Masjid Raya Minangkabau

Pemerintah Propinsi Sumatera Barat ingin mewujudkan land mark selainyang ada di Sumbar yaitu Jam Gadang di Kota Bukittinggi, maka dalamsatu-dua tahun ke depan akan ada land mark baru bernama "MahligaiMinang”.

Ini adalah hasil karya arsitektur pemenang sayembara yangdiikuti 323 arsitek dari sejumlah negara.Mahligai Minang tidak semata-mata sebuah masjid, tetapi sebuahidentitas yang akan menjadi pusat peradaban, di mana salah satubangunan utamanya adalah bangunan masjid.

Di situlah perpaduan antaraIslam dan Minangkabau, dengan melengkapi bangunan atau ruangan antaralain; ruangan atau bangungunan lembaga pendidikan seperti perpustakaan,tempat rekreasi keluarga sakinah, ruang serba guna yang menampung 3.000orang yang bisa digunakan untuk seminar, pertunjukan kesenian, dansebagainya.

Masyarakat Minangkabau yang sebagian besar adalah penduduk wilayahPropinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kehidupan sosial budayanyatetap berpegang teguh pada adagium adat basandi syara', syara' basandikitabullah (ABS-SBK). Oleh karena itu sejak dulu sampai sekarang,masjid sebagai representasi kehidupan merupakan salah satu ikon budayayang penting.

Masjid tidak saja dapat dijadikan ukuran dari keberhasilan masyarakatsuatu wilayah/nagari, tetapi sekali gus menjadi sebuah kebanggaanmasyarakat di nagari tersebut. Itulah sebabnya sampai sekarang, setiaporang Minangkabau baik yang di kampung maupun yang di rantau selalubergairah dan berlomba-lomba membangun dan memakmurkan masjid. Dengandemikian, masjid menjadi sentra kegiatan sosial kemasyarakatan.

Didalam adatnya disebutkan, sebagai salah satu syarat bagi sebuah nagariantara lain adalah babalai bamusajik. Adanya balai tempat bermusyawarahninik mamak dan adanya masjid untuk aktivitas keagamaan dan ilmupengetahuan.

Masjid merupakan bangunan utama Mahligai Minang mengambil danmengaktulisasikan kembali seni dan arsitektur bangunan "Minangkabaupada masa peradaban kebudayaan awal”.

Seperti diketahui dalam sejarah Kerajaan Pagaruyung bahwa ada tiga fase atau gelombang peradaban kebudayaan yaitu :
1). Fase atau gelombang peradaban kebudayaan Pagaruyung yang menganut agama Hindu Budha.
2) Fase atau gelombang peradaban kebudayaan Pagaruyung yang menganut agama Islam. dan
3) Fase atau gelombang peradaban kebudayaan Pagaruyung atau Minangkabau saat ini.

Silahkan klik disini untuk melihat peta lokasi pembangunan "Mahligai Minang”

sumber: Kaskus