Komik Naruto 436; Perdamaian dengan Shock Theraphy ala Pain Nagato

Aduh saya belum sempat makan eh Komik Naruto chapter 436 keluar. Ya udah tunda dulu makannya bentar. Naruto Chapter 436 ini sangat menentukan sekali:dj:.

Pada naruto chapter 435Inoichi menemukan sesuatu. dan di komik naruto 436 ini Inoichi menjelaskan apa yang dimaksudnya. Dengan yakin dia mengatakan dimana Pain asli berada. hal ini dia ketahui dari penglihatannya dulu ketika masuk ke memori pikiran Pain yang dibawa Jiraiya. Ada seorang ninja Amegakure yang bertugas memberikan mayat pada suatu tower. Menara tower itu selalu meminta mayat.

Shikamaru heran Menyalurkan mayat?katanya. Yah kata-katamu tadi membuat semua jadi jelas jawab inoichi. Inoichi melanjutkan, pertama orang yang mentransfer cakra harus berada dekat dengan penerima cakra. Nah dari semua tower yang ada di amegakure ada satu tower yang paling tinggi. ke menara inilah ninja itu membawa mayat. Ninja pembawa mayat itu bahkan berkata kalau ada rumor di menara itulah Pain asli tinggal.

Wanita yang menjadi salah satu tubuh pain(pain yang suka mensummon) dia mirip dengan mayat yang diantar ninja tadi ke menara itu. Jadi menara itu adalah labor untuk memasang penerima cakra hitam pada mayat. Dan menara itu adalah tempat paling bagus untuk mentransfer cakra untuk daerah yang luas dan jauh. karena dia akan menggunakan menara paling tinggi untuk mentransfer/memancarkan cakranya pada penerima.

Anbu baru mengerti maka Pain asli pasti berada di suatu tempat yang tinggi di sekitar Konoha. lalu shikamaru melanjutkan, baiklah mari kita mulai pencarian tempat-tempat yang tinggi.

Kembali ke arena pertarungan.. Kamu mau tahu kenapa saya melakukan ini?tapi jawabanku takkan merubah apapun tapi munkin saja jika kita punya sedikit waktu untuk berbicara kata pain yahiko. Tujuan saya adalah sesuatu yang bahkan Jiraiya pun tak kan mampu mencapainya. saya sudah bilang sebelumnya, dengan keadilan saya akan menciptakan perdamaian. Hah kamu pasti bercanda kata naruto. guruku, temanku dan desaku kau hancurkan! bagaimana bisa kau sebut itu perdamaian! teriak naruto.

Lalu apa maumu kata pain. saya mau mengalahkanmu dan menciptakan perdamaian di dunia ninja! teriak naruto. saya tau, itu bagus sekali ucap pain. lalu dia melanjutkan, kelaurgaku, temanku dan desaku juga telah dihancurkan. apa kamu pikir hanya ninja konoha yang boleh berbicara tentang keadilan dan perdamaian? apa maksudmu? kata naruto.

Land of Fire dan Konoha tumbuh terlalu besar. Suatu Negara akan memulai perang untuk mempertahankan kepentingan mereka dan keuntungan negara mereka. Jika tidak rakyat mereka akan menderita kelaparan. Tapi arena peperangan selalu desa kami yang kecil, tanah kami yang kecil. dan setiap waktu tanah kami dibiarkan merana dan menderita kelaparan. Setelah banyak peperangan negara besar akan stabil dan negara kami yang kecil dibiarkan menanggung penderitaan perang.

Kita berdua menginginkan hal yang sama, kita berdua menginginkan perdamaian yang di bicarakan Jiraiya. Kamu dan saya tak ada perbedaan, kita berdua melakukan hal untuk menciptakan keadilan kita masing-masing. keadilan saya melawan konoha sama dengan keadilanmu yang melawan ku kata pain.

Semua merasakan hal yang sama pedihnya kehilangan. Kita berdua tau rasa pedih itu. kamu melakukan hal untuk keadilanmu dan saya juga. kita hanya orang biasa yang menjalankan pembalasan dendam atas nama keadilan, tapi jika balas dendam disebut keadilan maka keadilan akan melahirkan lebih banyak dendam. dan akan menjadi rantai kebencian. hidup diantaranya, sadar akan masa lalu dan memprediksi masa depan itulah yang dimaksud mengetahui sejarah. Kita tak akan bisa menolong bila masing-masing orang tak mengerti satu sama lain. dunia ninja diatur oleh kebencian.

Naruto kembali teringat kata-kata Jiraiya, walaupun saya mengatakan kalau kebencian menyebar. saya mau melakukan sesuatu untuk mencegahnya tapi saya tak tahu bagaimana. kata jiraiya. tapi saya percaya suatu hari nanti akan datang dimana orang-orang akan benar2 mengerti satu sama lain. wah kedengaranya sagat sulit kata Naruto. Jika saya tak bisa menemukan jawabannya maka terserah kamu mau melakukan apapun, kata jiraiya pada naruto. ok jika itu katamu saya tak bisa menolak jawab naruto.

Bagaimana kamu menghadapi kebencian ini untuk menciptakan perdamaian?tanya pain pada naruto. naruto jadi terdiam tak bisa menjawab.. saya mau dengar jawabanmu kata pain lagi. saya tak tahu! kata naruto. lalu pain melanjutkan, saya menciptakan "akatsuki" untuk menghancurkan rantai kebencian itu. saya bisa melakukannya. makanya saya butuh kekuatan rubah berekor 9. dengan kekuatan dari semua bijuu saya akan membuat senjata yang jauh lebih kuat dari kekuatan untuk menghancurkan desa ini, kekuatan ini akan mampu menghancurkan semua negara dalam waktu singkat.

Naruto terkejut mendengarnya. Dunia akan tahu apa sebenarnya kepedihan itu. dan ketakutan akan kepedihan itu akan mengakhiri perang dan akan menuntun dunia apada stabilitas dan kedamaian. itu bukan perdamaian sebenarnya itu hanya bohong! teriak naruto. semua orang-orang bodoh, tanpa melakukan ini tak akan ada perdamaian. Pada akhirnya waktu akan terus berjalan dan kepedihan akan terobati. begitu juga kekuatan tadi akan melemah dan orang-orang akan mulai bertarung lagi. dan itu saatnya mereka menggunakan kekuatan itu lagi dan kembali mengetahui apa itu kepedihan jelas pain.

dan dalam waktu singkat perdamaian akan kembali tercipta. Hal ini akan melahirkan periode perdamaian yang pendek diantara rantai kebencian yang tak ada akhirnya, itulah keinginanku kata Pain.

Pain tampak terbatuk-batuk, konan yang berada di sampingnya mengingatkan, nagato memaksakan diri kamu telah mengggunakan terlalu banyak cakra. tampak dari mulut nagato mengalir darah. Aku bisa melihat kedamaian kata Pain..

Bersambung Naruto chapter 437..

huff... aduh keadaan nagato memilukan sekali. ia bagai hidup di kursi roda tapi punya cakra yang super. wah saya jadi gak benci ama pain. ternyata dia gak sejahat yang kita kira. cuma jalannya aja yang terlalu instant dan itupun mungkin di akibatkan oleh penderitaanya selama ini. wah akhirnya memang gak bisa di terka...