Berani Berkata Tidak jika tak Sanggup

Saya cuman punya 2 tangan, max 18 jam sehari, 6 hari seminggu, tapi saya mengerjakan pekerjaan seolah-olah tangan saya 6, punya 34 jam sehari dan 9 hari seminggu. kenapa?karena uang?tidak, bahkan sebagian yang saya kerjakan adalah untuk menolong orang. lalu?ya saya mengerjakan semua karena saya hanya ingin menolong orang dan karena hobi?hobi?ya karena hobi, saya suka tantangan dan bila saya bisa mengerjakannya dan menyelesaikan sesuatu yang belum pernah saya coba, itu suatu kepuasan tersendiri. coding memang membuat saya addict, coding is fun

menolong orang kan baik?ya memang tapi buruknya adalah saya tak lagi memperhatikan dan mengorbankan waktu dan kesehatan saya. kalo dah mengerjakan tanggung jawab saya akan lupa pada sekitar, lupa waktu, lupa makan, lupa mandi dan lupa lainnya. semua itu menyita waktu saya yang seharusnya saya berikan pada keluarga saya, adik-adik saya, pada orang yang saya cintai, yang pengertian, punya pacar seperti saya. saya bahkan tak punya waktu untuk ketemu, nelpon ato sms sekalipun tapi tetap sabar menghadapi saya. bahkan pulang kampung pun dah jarang.

Sebegitukah penting pekerjaan?sampai harus mengorbankan waktu, kesehatan dan orang terdekat? saya mulai sadar, mulai sekarang saya harus berani untuk berkata "TIDAK!". walaupun saya sangat ingin mengerjakankannya, memecahkan tantangannya, menolongnya. Saya harus ingat saya hidup di dunia yang bersosial. sya juga butuh berinteraksi dengan orang lain. saya harus membagi waktu saya.

Dulu saya terlalu memikirkan kalau saya tak bisa menolong orang lain sapa yang akan menolongnya? saya suka menempatkan diri saya sebagai dirinya, bagaimana perasaannya bila saya menolak menolongnya.. hidup memang harus tegas. walau harus mengorbankan kesempatan menolong orang.

Sebenarnya ini adalah bawaan dari sifat saya yang tak tegaan. saya kan menolong orang walau sebenarnya saya tak sanggup?karena apa?karena suatu saat pasti saya juga butuh pertolongan. untuk itu mulailah dari menolong orang lain.

Tapi setelah saya menolong orang itu dan saya tidak sanggup orang itu jadi kecewa. Nah kesalahan saya adalah meng "iya" kan sehingga dia harus kecewa sekali padahal bila saya "tidak" kan dulu dia gak akan se kecewa ini. bukan begitu?

Saya harus konsisten dengan pekerjaan saya dan memanfaatkan waktu yang luang dengan membaca dan belajar hal baru. bahkan buku yang saya beli telah teronggok tinggi di meja tanpa sempat saya baca.
kapan saya belajar hal yang belum saya ketahui?ilmu saya hanya seujung kuku, sedangkan ilmu itu maju terus meninggalkan saya.

Huff btw Alhamdulillah ya Allah SWT. gak terhitung nikmat yang Kau berikan, sedangkan saya tak juga menjadi hambamu yang bersyukur. Selalu melihat ke atas. Ampunilah dosaku ya Allah, karuniakanlah rezki walau saya sering lupa bersyukur. Lindungilah keluargaku dan orang-orang terdekatku. Aminn