Siapa sebenarnya Muntadar al-Zaidi?
BAGHDAD - Presiden AS George W. Bush yang mengakhiri tugas bulandepan mendapat "balasan setimpal” atas ulahnya di negeri Iraq. Ketikajumpa pers dalam kunjungan perpisahan ke negeri yang carut marut olehperang yang digagasnya, Bush mendapat dua kali lemparan sepatu danteriakan anjing. Ini simbol penghinaan paling rendah terhadap seseorangdi budaya Timur Tengah.
Pelaku yang membuat malu orang nomor satu di AS itu adalah wartawanIraq bernama Muntadar al-Zaidi, 28. Dia koresponden televisi Al-Baghdadiya, sebuah stasiun televisi Iraq yang berkantor pusat dan mengudara dari Kairo, Mesir.
Penghinaan kepada Bush itu terjadi di Istana Salam, kantor PerdanaMenteri (PM) Iraq Nuri Al-Maliqi, Minggu malam waktu setempat atauSenin dini hari WIB. Saat itu berlangsung sesi tanya jawab. Seorangwartawan bertanya apakah Bush datang ke Iraq untuk merayakankemenangan? Bush pun mengatakan, "Tidak, saya mempertimbangkan itusebagai satu langkah penting menuju Iraq yang mendukung dirinyasendiri, memerintah dirinya sendiri, dan mempertahankan dirinyasendiri. Ada beberapa tugas yang harus dilakukan. Perang belum usai,”ujar presiden yang 37 hari lagi lengser dan digantikan Barack Obamapada 20 Januari nanti.
Ungkapan "perang belum usai” itulah yang memantik kemarahan Al-Zaidiyang duduk di barisan ketiga dan berjarak hanya sekitar empat meterdari podium tempat Bush dan PM Nuri Al-Maliqi berdiri. Al-Zaidisekonyong-konyong bangkit dari kursinya dan berteriak dalam bahasaArab. "Ini hadiah dari rakyat Iraq. Ini ciuman perpisahan, kamuanjing,” teriak jurnalis Iraq itu sambil melemparkan sepatunya ke wajahBush.
Rupanya, di usia 62 tahun, refleks Bush bagus juga. Dia spontanmembungkuk sehingga terhindar dari lemparan. Sepatu wartawan muda ituhanya melintas di atas kepala Bush dan menghantam bendera AS danbendera Iraq di belakangnya dengan suara cukup keras.
Tak puas karena lemparan pertama meleset, jurnalis berkacamata itukembali melemparkan satu sepatunya. Kali ini dia sambil berteriak dalambahasa Arab. "Ini untuk para janda, anak-anak yatim piatu, dan merekayang tewas terbunuh di Iraq,” ucap Al-Zaidi lantang. Namun, lemparannyadalam jarak sangat dekat itu kembali meleset. Lagi-lagi Bush berhasil ngeles.PM Nuri Al-Maliki yang semula hanya bengong di sampingnya kali inimembantu menangkis lemparan dengan menyilangkan lengannya di depanwajah Bush.
Aksi nekat Al-Zaidi baru berakhir setelah petugas keamanan Iraq danagen rahasia AS beramai-ramai menjatuhkannya ke lantai. Al-Zaidikemudian digelandang keluar dari ruangan. Namun, pria itu terusmeneriaki Bush. Suaranya meraung-raung sehingga terdengar sampai keruang lain.
Juru Bicara Gedung Putih Dana M. Perino yang berdiri di sampingkedua pemimpin negara itu hanya mematung menyaksikan semua kejadianmemalukan tersebut. Dia hanya memegang mikrofon yang sedianya digunakanbagi wartawan penanya.
Bagaimana reaksi Bush? Dasar presiden cowboy, dia malahcengegesan. Setelah berhasil mengontrol dirinya yang terkaget-kaget,mantan pilot pesawat AU itu meminta jumpa pers dilanjutkan. Mengawaliucapannya, bukannya marah, Bush justru berkelakar. "Hal ini tidakmengganggu saya. Jika Anda menginginkan fakta, itu sepatu ukuran 10yang dilemparkannya,” kata Bush bercanda untuk menunjukkan diameremehkan insiden itu. Presiden ke-43 Amerika tersebut kemudianmengatakan, "Saya tidak merasa terancam sama sekali. Seperti berlombadalam politik ketika orang berteriak padamu. Itu cara orang menunjukkanperhatiannya,” ucap Bush.
Bush boleh saja menganggap sepele. Namun, pelemparan sepatu ataualas kaki dalam kebudayaan Arab dianggap sebagai penghinaan terbesar.Mereka menganggap target lemparan sepatu derajatnya lebih rendahdaripada alas kaki itu yang selalu di tanah dan kotor. Tak heran,setelah patung Saddam Hussein ditumbangkan di Baghdad pada April 2003,banyak orang yang menyaksikan peristiwa itu melempari wajah patungdengan sepatu mereka.
"Kado” sepatu wartawan itu juga menunjukkan bahwa invasi yangdigalang Bush ke Iraq pada Maret 2003 yang berhasil menggulingkanpemerintahan Saddam Hussein berakhir sia-sia. Invasi dengan alasanmencari senjata pemusnah masal justru menyulut pemberontakan mematikandan kekerasan sektarian bertahun-tahun.
Lantas, bagaimana nasib wartawan Al-Zaidi? Dia langsung diperiksapengawal PM Nuri Al-Maliki dan dites alkohol serta obat-obatanterlarang.
Menurut seorang pejabat Iraq, Zaidi diinterogasi apakah ada orangyang membayarnya untuk melemparkan sepatu ke arah Bush. Kini dia dalampenahanan atas dakwaan yang tidak jelas.
Kolega Zaidi di stasiun TV Baghdadia mengungkapkan, Zaidisebagai wartawan berdedikasi. "Dia selalu berkomitmen dengantugas-tugasnya. Sebelum ke Baghdad sebulan lalu, dia menjalani training di Lebanon dan menjadi kepala koresponden di sana,” ujar Haider Nassar, kawan Zaidi di Baghdadia.Disebutkan Nassar, Zaidi memang tidak setuju dengan kehadiran pasukankoalisi pimpinan AS di Iraq. Karena itu, dia selalu mengakhirilaporannya dengan kalimat, Muntadar Al-Zaidi melaporkan dari daerahpendudukan Baghdad”.
Dari Kairo, Muzhir Al-Khafaji, direktur program Al-Baghdadia, melukiskan Zaidi sebagai "orang Arab yang bangga dan berpikiran terbuka.” "Kami mencemaskan keselamatannya,” tambahnya
Meski menyesalkan ulah krunya di jumpa pers, stasiun televisi Al-Baghdadiamenuntut pihak berwenang Iraq membebaskan Zaidi. "Dia harus bebassejalan dengan demokrasi dan kebebasan menyatakan pendapat yangdijanjikan otoritas Amerika kepada rakyat Iraq,” kata televisi itudalam pernyataannya kemarin.
Di Iraq, ada dua tanggapan bertolak belakang atas ulah Zaidi.Kalangan pejabat dan pemerintah Iraq menyesalkan tindakan Zaidi.Sebagian wartawan media pemerintah langsung meminta maaf kepada Bushbeberapa saat setelah insiden terjadi. Hal yang sama dilakukanpemerintah Iraq melalui PM Nuri Al-Maliki.
Namun, di bagian lain tak sedikit rakyat Iraq yang mengelu-elukanZaidi sebagai pahlawan yang mewakili kemarahan kepada Bush yang merekasebut penjahat perang. Demonstrasi yang terjadi sehari setelah insidenmenunjukkan foto Zaidi diangkat dan sepatunya dijadikan simbolpenghinaan terhadap Bush dan Amerika.
Kedatangan Bush yang berakhir kemarin adalah kunjungan resmi keempatsekaligus yang terakhir di Iraq sejak dia memerintahkan invasi Maret2003. Selama dua hari di Baghdad, Bush dan mitranya dari Iraq, PM NuriAl-Maliki, menandatangani perjanjian keamanan yang memaparkanpanduan-panduan baru bagi tentara AS di Iraq.
Sebelumnya, Bush mengelilingi jalan-jalan di seantero Baghdadmenggunakan iring-iringan kendaraan. Perjalanan keliling Kota Baghdadtersebut adalah yang pertama dilakukan Bush. Dia belum pernah pergi kemana pun, selain ke pangkalan militer AS atau ke Green Zone yangberpengawalan sangat ketat.
Sejumlah laporan gabungan menyebutkan, iring-iringan kendaraan yangditumpangi Bush melintasi jalan-jalan seantero Baghdad yang dijagasangat ketat sebelum akhirnya tiba di kediaman Al-Maliki untukmelakukan jumpa pers dan mendapat lemparan sepatu. (AP/CNN/kim)