Kesederhanaan Presiden Iran, Ahmadi Najad

Lho kan sebelumnya sudah di posting? saya menemukan sumber lengkap lainnya tentang kesederhanaan presiden Iran ini. silahkan baca dan lihat foto-foto dibawah ini. bulu kuduk saya berdiri membaca dan melihat foto-fotonya. makasih buat BekasiNews:

Sisi Kehidupan Kehidupan Presiden Iran, Ahmadi Najad(terjemahan atas Wawancara sang Presiden dengan The Fox News TV Amerika).

The Fox New TV (US) mewawancarai Presiden Republik Iran, Ahmadi Najad:

FTV : Saat Anda melihat kaca di pagi hari, apa yang anda katakan buat diri anda sendiri?

AHD: Saya melihat orang di dalam kaca dan mengatakan kepadaku : "Ingat,anda tidaklah lebih dari sekedar pembantu biasa, hari-harimu harus kauisi dengan tugas berat, yakni melayani masyarakat, bangsa dan NegaraIran”.

presiden tidur

KesederhanaanAhmadi Najad tampak dari kebiasaan tidurnya yang hanya beralaskankarpet lantai dengan selimut dan bantal seadanya.

Dan berikut ini ulasan sang wartawan lebih lanjut :

AhmadiNajad, sosok presiden Iran yang mengherankan banyak orang karenamerupakan presiden yang selalu datang paling awal di kantorkepresidenan. Dia melakukan ketidakbiasaan, yakni mengganti karpetkebesaran di Masjid Besar Teharan, dengan karpet biasa yang murahharganya.

Ahmadi Najadberpendapat bahwa terdapat banyak sekali pemborosan negara dalammenermia tamu VIP dan dia meminta untuk mengakhiri semua bentukpemborosan tersebut kepada Protokol Istana, dan minta untuk menggantiruangan dengan perabotan yang sederhana seperti cukup dengan kursi kayuyang lebih mencerminkan kenyataan kesederhanaaan.

Padabanyak kesempatan, sang presiden bergabung dengan Petugas KebersihanKotamadya untuk membersihkan jalan di area dimana rumah dan kantorkepresidenan berlokasi.

Dibawahkekuasaannya, para menteri yang diangkat selalu mendapatkan banyakcatatan dari Ahmaddi Najad terutama penekanan serius untuk pedulikepada rakyat miskin dalam setiap programnya, serta semua akun rekeningmenteri ybs dan sanak saudaranya akan senantiasa dipantau oleh Presidensetiap saat. Para Menteri tersebut diharapkan kelak meninggalkanjabatannya secara mulia, serta tidak dibenarkan mengambil segalakeuntungan dari jabatan dan kantornya.

Sebagaiteladan, Ahmaddi Najad memulai dari dirinya sendiri. Sekalipun memimpinnegara yang kaya raya minyak, namun sang Presiden hanya memiliki sebuahkendaraan tua Peugeuot 504 tahun 1977, sebuah rumah tua yang tidakseberapa besar sebagai warisan dari ayahnya 40 tahun yll di wilayahmiskin disekitar Teheran. Tabungannya bersaldo 0 alias tidakmemiliki uang ditabungannya. Honor dari universitas dimana dia mengajarhanya sekitar US $ 250 (sekitar Rp. 2.350.000,-) saja.

Informasilain adalah, pak Presiden masih menempati rumah tinggal warisan orangtuanya. Dia enggan menempati rumah jabatan. Itulah semua yangdimilikinya. Sebagai seorang presiden dari salah satu Negara yangmemiliki peran strategis secara ekonomi, politik terutama sector minyakdan Hankam nya diseluruh dunia, Ahmad di Najad tetaplah sederhana.

Diabahkan tidak mengambil gajinya sebagai Presiden dengan alasan bahwa"kekayaannya” itu adalah milik Negara yang harus dikembalikan ke Negaradan dia sangat "menjaga” dari hal-hal yang demikian.

Sisikehidupan lain dari Ahmaddi Najad yang berkesan dimata para staffkepresidenan adalah, dia selalu membawa sendiri tasnya setiap hari. Tasitu selalu terdapat "sandwich” sebagai sarapan paginya atau hanya sekedar roti dengan mentega yang disiapkan istrinya, dimana "menu” itu menjadi sarapan rutin tiap paginya. Dia menghentikan segala bentuk kiriman makanan-makanan mewah yang diagendakan lembaga kepresidenan.

AhmadiNajad juga mengganti Pesawat Keprsidenan yang sangat eksekutif menjadihanya cukup pesawat kargo saja untuk menghemat belanja publik, dan diasenantiasa meminta agar ditempatkan di penerbangan reguler di klasekonomi saja bila bepergian ke negara sahabat.

AhmadiNajad ketat mengawasi para menterinya. Setiap hari dia rapat denganpara pembantunya tersebut untuk mengetahui aktivitasnya dan seberapaefisien yang mereka kerjakan. Dia juga mendekatkan kantornya kepadamenter-menteri pembantunya tersebut dan mempersilakan mereka untukberkunjung setiap saat tanpa permisi dan tanpa keprotokoleran segala.Dia menyetop segala bentuk upacara seremonial seperti upacarakenegaraan secara mewah, dengan aubade inspeksi pasukan diatas karpetmerah, serta segala bentuk foto-foto seremonial hingga bentuk-bentukucapan selamat datang bila dia maupun para menterinya berkunjung keisuatu tempat.

Bila dinas ke suatutempat, Ahmadi Najad selalu minta kepada petugas Daerah bahwa tidakperlu disediakan hotel dengan ruangan mewah dan kasur yang besar danempuk, karena dia tidak suka tidur di tempat itu. Dia lebih menyukai tidur di lantai dengan alas seadanya dan sebuah selimut saja.

Foto-foto diatas menunjukkan betapa sederhananya Ahmadi Najad.

Nampakbahwa Presiden Iran ini tidur di ruang tamu di rumah kediamannyasetelah para pengawalnya berlalu. Foto diambil oleh adiknya yangbekerja di Kantor Surat Kabar Wifaq dan mempublikasikanfoto ini hingga gambar ini menjadi gamabr penting di dunia dandisebarluaskan di banyak surat kabar dan majalah di dunia, termasukdiantaranya di Amerika.

Di ruang tamu

Padasegmen lain, pak Presiden tidak memiliki ruang tamu yang megah dengansegala atributnya. Dia hanya duduk bersila beralaskan karpet kecil,memberi keterangan atas wawancara para wartawan di ruang tamunya.

Jamaah

Apabilasholat berjama'ah, Ahmaddi Najad tidak pernah meminta selalu di Shofpertama. Dia meminta dianggap sebagai jamaah biasa, yang hak dankewajibannya sama dengan jamaah lainnya. Apabila tidak berhalanganjanji, dan sudah tiba saatnya sholat, dia tidak sungkan sholat ditepijalan, karena baginya semua tempat adalah Masjid.

Sholat di jalan

Dan yang terakhir adalah foto di ruang makannya, dimana beliau "enjoy” duduk sila menyantap makanan siangnya.

lunch

Semogabisa menjadi cerminan bagi kehidupan kita. Terutama yang kini diberiamanah pangkat, jabatan dan kedudukan oleh masyarakat Indonesia.

Indonesia?