Ketika Mahasiswa Diam, Komika yang Mengambil Peran: Kritik Pemerintah Jadi Tugas Siapa?
Seharusnya, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan pengawal demokrasi. Tugas mereka adalah mengkritik pemerintah ketika kebijakan yang dibuat tidak berpihak kepada rakyat atau melanggar prinsip keadilan. Namun, apa yang terjadi ketika mahasiswa memilih diam?
Akhir-akhir ini, kita melihat fenomena yang unik. Ketika mahasiswa yang seharusnya menjadi ujung tombak kritik terhadap pemerintah memilih untuk bungkam, komika justru mengambil alih peran ini. Melalui panggung stand-up comedy, mereka berani menyuarakan kritik terhadap kebijakan yang dianggap salah.
Ironisnya, peran kritis yang dulu identik dengan mahasiswa kini seakan beralih ke tangan para komika. Ini menunjukkan adanya kekosongan dalam gerakan mahasiswa yang dulu begitu kuat menyuarakan suara rakyat. Tugas kritis ini seharusnya tetap menjadi tanggung jawab mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga demokrasi.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa perlu kembali ke panggung utama dan mengambil peran mereka yang sesungguhnya. Diam bukanlah pilihan ketika ketidakadilan terjadi. Saatnya mahasiswa kembali bangkit, menyuarakan kritik yang konstruktif, dan memastikan pemerintah tetap berjalan di jalur yang benar. Jangan biarkan peran penting ini hanya diambil alih oleh komika di panggung hiburan.