Misteri Kendaraan Buraq
Ini saya posting karena terdapat kata "Misteri Kendaraan Buraq" di dalam postingan Nabi Isa.
---------------------------------------------
Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah"buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw",dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum "buraq"itu berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burungdari sorga (bird of paradise).Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'andengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 denganistilah aslinya "Barqu".
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulanbahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometerperdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahuipula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi olehsinar dalam waktu 8 menit.Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit,dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar bendaangkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluarsistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menujukegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntahaitu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksiterjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebutdipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbangkeangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapatberfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditundakebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambungkeatas.Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Kmdari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalananmenembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malahmenjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu,begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfirbumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarakyang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteoritiesyang berlayangan diangkasa bebas.Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukanperjalanan mi'rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayapsebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini.
Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadiburaq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu ituadalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yangmempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yangkecepatannya melebihi gerakan sinar.
Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggaldibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanyadalam beberapa saat saja. Untuk menerobos garis tengah jagat raya sajamemerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yangoleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnyamenuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan pancaindera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum ataubahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauhdari 20 bilyun tahun cahaya. Dengan kata lain mereka para Astronomtidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karenakeadaannya benar-benar gelap mutlak.Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahankecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatancahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusiasampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belumterjangkau oleh manusia.
Dalam AlQur'an kita jumpai betapa hitungan waktu yangdiperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembalikepada Tuhan:Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnyalimapuluh ribu tahun.(QS. 70:4)
Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebutbahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yangdiperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan.Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktuyang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktumalaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisikayang menyebutkan "Time for a person on earth and time for a person inhight speed rocket are not the same", waktu bagi seseorang yang beradadibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yangberkecepatan tinggi.Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angkasatu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan initidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimanasatu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun BimaSakti = 225 juta tahun waktu sistem solar.
Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi seharimalaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semestahingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai'Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548tahun waktu malaikat.Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi'raj Nabi MuhammadSaw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/atau = 1/100.000 tahun Jibril.
Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkinmenurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwanmempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnowdalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkanbahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap/cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembalisetelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi. Tetapimenurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskanwaktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000kalinya.
Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar,ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembardibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintangyang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahunkemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yangtetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumiselama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalamwaktu selama 1 tahun saja.Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadisemakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggidiatas yang menyamai kecepatan cahaya.
Kembali pada peristiwa Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yangditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraqmenurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak SidratulMuntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi(semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahuncahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakanoleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuahelektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjanggelombang sinar gamma.
Nah, Barkah yang disebut dalam Qur'an yang melingkupi diriNabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliaudari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumiatau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupanudara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya.Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernamaBuraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruangangkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatanUFO ?Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri RasulullahSaw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dansejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman?
Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungijasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasihukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersediacukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh denganmonitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupunjuga monitor-monitor yang bersifat "Futuristik", yaitu monitor yangmemberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnyasepeninggal beliau nantinya.
Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwaselama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telahdiperlihatkan pemandangan-pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagiAnda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melaluimonitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadidikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelahsepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampumeramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ?
Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitupenampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangatinteraktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkinRasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untukmempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yangdijanjikanNya?Anda pasti pernah mendengar sebutan "Paranormal" bukan? Jika andamempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayaibahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanyabahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pastikebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil. Hal ini jugabisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadapkeadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpasedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidakdiperlihatkan oleh Allah sebelumnya ?
Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yangdikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telahdiberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambilpelajaran kecuali orang-orang yang berakal.(QS. 2:269)
Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikansebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya,kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmupengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman danRahimNya.
Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat keMuntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur'ansurah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalananitu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihikecepatan sinar. Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanyakepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allahkepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarakyang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraquntuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot danMuhammad sebagai penumpang?
Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakanperjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkanjutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan olehAllah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahuiarah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagiditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yangdiberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan danmengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril? Namun jikakita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal iniberlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaandan keraguan yang timbul akan hilang.
Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, iajuga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikanoleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yangterjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasiyang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apapada diri Nabi yang mulia ini. Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apaitu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanyaan atasvisi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secarajelas/Virtual Reality .
Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalammemasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakanbahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu,sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranyadan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingganyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril.
Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langititu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa olehmalaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dandijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telahpula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai inidiriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dariahlussunnah sebagai Hadist yang shahih).
Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagimengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkankedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya namaAllah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak bolehdicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karenatiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini. Namun justrudisinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secarailmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapaketatnya penjagaan langit itu sebenarnya.
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut denganlapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yangterdekat dengan "bumi-muntaha", hal ini saya hubungkan denganpernyataan Qur'an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapatmenduduki beberapa tempat. Mampu menduduki tempat disana artinya mampuberdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapatempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempatyang terdekat dari Muntaha.Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumiyang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planetitulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untukmencuri dengar berita-berita langit.
Muntaha sendiri berarti "Dihentikan" atau bisa juga kitatafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempatyang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan.Sidrah berarti "Teratai" yaitu bunga yang berdaun lebar, hidupdipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasarair tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bilapasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam padatanah dasar tempatnya bertumbuh.
Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yangmemiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupanmakhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana diatumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yangselalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerakjauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana terataiberada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbitmengelilingi matahari.Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingimatahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitutitik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titikAphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada diAphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantukestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan ataskegiatan magnet yang dimilikinya saja.
Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itumerupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semestasekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat beradadisana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagaisuatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkanpula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecualisiapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalahsatu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).
sumber: disini