Memisalkan adzan toa masjid dengan gonggongan anjing?

Kemenag bersikukuh Yaqut tidak menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing, tapi membayangkan bising toa masjid jadi gangguan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Klarifikasi yang tidak berguna malah hanya menambah gaduh. Kalau ksatria bicara langsung minta maaf memisalkan azan toa dengan gonggongan anjing. Sangat tidak elok, ada jutaan hal yg lebih elok bisa jadi contoh kenapa harus gonggongan anjing? Kurang literasi? Kurang kosakata? Anda itu mentri, mentri agama lagi. Hal yg anda sampaikan baik, mengatur toa tapi pakai contoh gonggongan anjing?

Apa salahnya dan betapa ksatria santun dan damai kalau "mohon maaf saya mencontohkan kebisingan dengan gonggongan anjing, itu tidak elok dan akan berpotensi membuat gaduh. Kedepan saya akan lebih berhati2 lagi memberi contoh/pemisalan..." adem, bijaksana dan menyelesaikan masalah tanpa masalah baru.

Saya tidak ada masalah soal pengaturan toa masjid itu hal yg ga harus jadi pembicaraan level mentri cukup dkm, tokoh masyarakat, dll dilapangan. Itu juga hal yg sudah pasti seperti air itubuat basah, api itu membakar, kuda putih warnanya putih.

Soal pengaturan toa ini bukan hal baru. Gak usah dibicarakan lagi apalagi mentri hanya membuat gaduh. Yang jadi masalah itu MEMBUAT PEMISALAN/CONTOH DENGAN GONGGONGAN ANJING. mendengar saja tidak enak apalagi dihubungkan dengan bising toa masjid. Cari contoh yg elegan lah dikit, anda kan orang intelektual mau bicarara kemuliaan islam yg mengatur toa masjidnya tidak mengganggu sekitar. Tapi pakai contoh ANJING.

Belum hilang gaduh soal mentri agama hadiah untuk NU bukan umat islam umum. Ada lagi biacara toa masjid lalu pakai contoh/pemisalan gonggongan anjing. Klarifikasi gak jelas pula bukannya minta maaf malah ngeles. Konteks biacara toa masjid, lalu ada contoh anjing menggonggong ya jelas orang marah lah.

Jangankan bicara azan toa masjid, orang bicara saja lalu kamu ngomong anjing menggonggong bisa di ditonjok mulutmu.

Tapi ada yg unik juga dengan para orang2 pintar, tokoh,intelektual, liberal, sok hebat, malah yg dikaji masalah TOA nya. pintar tapi tea! mendukung tidak begitu juga kali.