Kontroversi Pulang Kampung dan Mudik

Saya heran kok malah kata pulang kampung dan mudik yang jadi viral dan diperdebatkan, termasuk para ahli dan intelektual. Padahal kalau kalau kita jeli dan dengar pernyataan Najwa Shihab seharusnya yang kita permasalahkan itu adalah penyangkalan berbagai pertanyaan (tepatnya fakta) yang disampaikan oleh Najwa Shihab. Yang salah satunya adalah soal pemerintah yang kecolongan, banyak yang sudah duluan mudik ke kampung halaman karena pandemi virus corona. Najwa Shihab sebenarnya ingin mendengar apa pernyataan Presiden soal hal ini. Malah hal yang bukan substansi dan esensi pertanyaan yang dijawab. Ini seperti ada orang bertanya: Bagaimana tanggapan bapak soal penyebaran Corona? dijawab: corona itu bukan mobil tapi virus. gajebo kan? konyol. Walaupun sebenarnya tidak dijawabpun kita semua sudah tahu pemerintah kecolongan, saat semua diminta dirumah saja dan menjaga jarak malah ribuan bahkan ratusan ribu masyarakat mudik ke kampung masing-masing. Hal ini karena ya salah satunya akibat koordinasi yang kacau dan tumpang tindih aturan serta tidak tegasnya pemerintah dalam penanggulangan wabah virus corona ini.

Soal permainan kata ini, kita jadi ingat kasus ahok, inti masalah sebenarnya adalah jangan berkata soal agama orang lain di acara resmi pemerintah di jam kantor dan kepada audiens agama yang berbeda. titik. karena itu melanggar etika, melanggar norma, melanggar aturan kampanye dan sangat tidak elok disampaikan pejabat publik. Tapi sama seperti kehebohan mudik dan pulang kampung yang dibahas sekarang, yang diperdebatkan malah kata-katanya, defenisinya, artinya, perbedaannya. Menghabiskan waktu dan energi saja. Mencari berbagai pembenaran, pendapat berbagai ahli, ahli bahasa, kamus, pendukung menjelaskan panjang lebar perbedaannya. Sedangkan yang mengucapkan saja, kita tidak yakin entah tahu/faham/mengerti apa yang diucapkannya itu :p

Pemerintah kita memang lalai, lambat, tidak tegas dan abai dalam penangan wabah virus corona itu fakta. Kita semua tahu betapa banyak penyangkalan di awal wabah virus corona masuk Indonesia ini. Masih terngiang berbagai olok-olok para pejabat yang tentang virus corona. Bahkan ada diantara yang mengolok-olok itu terinfeksi virus corna yang di olok-oloknya. Mau menyangkal apalagi? jejak digital juga banyak di internet. Sekarang akui saja dan PERBAIKI kedepannya, cari solusi. Kita harus bersatu melawan wabah virus corona ini.

Oke lah untuk lockdown pemerintah tidak punya uang (atau punya tapi takut ekonomi politik hancur?), ya sudah kuatkan saja bagian medis, agar mampu menangani pasien wabah ini, tapi seperti kita lihat disekeliling kita, menyediakan dan menjamin ketersedian APD pun pemerintah tidak mampu, belum lagi menjamin hidup tenaga medisnya, lihat betapa banyak tenaga medis kita yang jadi korban. Jadi sudah tidak bisa melakukan kebijakan lockdown, menyediakan APD pun tidak mampu, jadi apa lagi yang bisa diharapkan dari pemerintah ini untuk menjaga rakyatnya? Kita seperti disuruh berjuang sendiri-sendiri menghadapi wabah virus corona ini.

Jadi masih mau berdebat soal perbedaan kata Mudik dan Pulang Kampung? lebih baik sibuk menjaga orang-orang disekitar kita tidak ada yang kelaparan karena corona ini dan membantu tenaga medis kita.

pertanyaan: saat wabah virus corona ini masyarakat dituntut dirumah saja dan menjaga jarak, tapi data kemenhub banyak yang mudik/pulang kampung, pemerintah kecolongan?

jawab yang jujur: ya pemerintah kecolongan, banyak yang pulang kampung/mudik saat wabah corona, mereka mudik karena dikotapun mereka tidak ada pekerjaan dan pemasukan sedang pemerintah tidak sanggup menanggung kebutuhan masyarakat sehari-hari sehingga mereka lebih memilih pulang kampung. hal ini juga didorong pernyataan pemerintah wabah ini akan sampai akhir tahun. Kita juga menyesalkan adanya perbedaan pendapat dikalangan pejabat soal boleh tidak bolehnya mudik. Karena ini sudah terjadi maka upaya kami bla bla bla.

jawab ngeles: itu bukan mudik, itu pulang kampung. (sudahlah tidak sesuai pertanyaan dan yg dikomentari tak pula tepat)

akhir kata mau mudik atau pulang kampung keduanya BERBAHAYAberpotensi memperluas penyebaran virus corona, maka dari itu seharusnya pemerintah tegas men STOP nya. kalau tidak bisa stop cari solusi. dan jangan menyangkal apalagi menjawab yg bukan esensi pertanyaan.