Daftar Nama di Senjata Brenton Tarrant, Teroris Penyerang Masjid di New Zealand
Tulisan berwarna putih di senjata milik teroris Brenton Tarrant, terdakwa serangan teror di masjid kota Christchurch, Selandia Baru ternyata nama-nama pendukung supremasi kulit putih, anti-imigran, anti-Muslim hingga para jenderal yang bertempur menjatuhkan kerajaan Ottoman dan Perang Salib. Berikut daftarnya.
- Alexander Bissonnette: pelaku penembakan di masjid Quebec City pada 29 Januari 2017 menewaskan 6 jamaah dan melukai 19 orang.
- Feliks Kazimierz Potocki: Pemimpin militer Polandia yang berperang melawan Tatar dan Turki.
- Sebastiano Venier: Pemimpin dalam Pertempuran Lepanto melawan Turki pada 1571.
- Josue Estebanez: Warga Spanyol korban pembunuhan.
- Iosif Gurko: Marsekal Rusia selama perang antara Rusia dan Turki.
- Marcantonio Colonna: Laksamana armada Kepausan di Pertempuran Lepanto.
- Anton Lundin Pettersson: Pelajar ekstremis di Swedia yang membunuh dua anak migran pada 2015.
- Alexandre Bissonnette: Pelaku penyerangan masjid di Kanada pada 2017, dan membunuh enam Muslim.
- Skanderbeg: Komandan militer Albania yang memimpin pemberontakan melawan Kekaisaran Ottoman di abad ke-15.
- Antonio Bragadin: Perwira Venesia yang melanggar perjanjian dan membunuh tawanan Turki.
- Sigismund of Luxemburg: Kaisar Romawi, Raja Hongaria, Kroasia, Jerman, Bohemia, dan Italia pada abad ke-15.
- Charles Martel: Pemimpin militer Frank yang mengalahkan Muslim Spanyol dalam Pertempuran Tur.
- Wina 1683: Pertempuran Wina antara orang Kristen dan Turki.
- Acre 1189: Pengepungan Acre ketika Raja Guy dari Yerusalem bentrok dengan Sultan Saladin'
- Khotyn 1621: Pertempuran Polandia melawan Turki.
- Vac 1684 : Perang antara Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Suci Romawi.
Daftar Korban Aksi Teroris di ChristChurch
DirangkumBBC, Senin (18/3/2019), berikut beberapa nama dari mereka yang dilaporkan meninggal atau masih hilang:
1. Mucad Ibrahim (3)
Mucad belum terlihat sejak penembakan terjadi di Masjid Al Noor yang berlokasi di Deans Avenue. Dia sedang berada di masjid bersama kakaknya, Abdi dan ayah mereka. Keduanya berhasil menyelamatkan diri.
Keluarga mendatangi rumah sakit yang menangani korban penembakan, namun Mucad masih belum ditemukan.
"Kami berpikir dia merupakan salah satu yang mungkin meninggal di masjid, sekarang ini, semua mengatakan dia sudah meninggal," ujar sang kakak, Abdi, kepada media online setempat.
"Sungguh berat, semua orang menelepon dan menanyakan apakah kami butuh bantuan. Ini momen yang sangat sulit, kami belum pernah mengalami hal seperti ini."
Abdi menyebut Mucad adalah bocah yang penuh energi dan ceria.
"Dia suka tersenyum dan tertawa."
Polisi mengonfirmasi setidaknya ada satu bocah yang ditemukan meninggal dan beberapa lainnya terluka. Namun identitas mereka belum diungkap.
Sekolah menengah Cashmere di Christchurch mengonfirmasi bahwa dua siswa mereka dan satu orang alumnus hilang. Sementara satu orang siswa kini berada di rumah sakit.
2. Daoud Nabi (71)
Daoud Nadi merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi. Dia lahir di Afghanistan, namun kemudian pindah ke Selandia Baru bersama keluarganya pada 1980-an, untuk melarikan diri dari invasi Uni Soviet.
Dia berprofesi sebagai insinyur, dan disebut sangat menyukai mobil kuno. Setelah pensiun, Daoud menjadi ketua komunitas di lingkungan rumahnya. Dia adalah ketua asosiasi warga Afghanistan di lingkungannya dan dikenal sebagai pendukung kolompok imigran.
Daoud Nabi diyakini menghadang pelaku penembakan untuk melindungi umat lain saat serangan terjadi.
"Tidak peduli dari mana Anda berasal, baik itu Palestina, Irak, Suriah — dia akan selalu jadi orang pertama yang menyambut kedatangan Anda," kata putranya, Omar, kepadaNBC News.
3. Sayyad Milne (14)
Sayyad Milne bercita-cita menjadi pemain sepak bola saat besar nanti. Pada Jumat, dia sedang berada di Masjid Al Noor bersama ibunya.
"Saya belum mendengar secara resmi bahwa dia sudah meninggal, namun sekarang saya tahu karena dia sudah diidentifikasi," kata sang ayah, kepada media Selandia Baru.
"Saya ingat pertama kali melihatnya saat bayi. Saya hampir kehilangan dia waktu dia dilahirkan. Dia adalah prajurit kecil pemberani. Ini sangat sulit, melihat dia ditembak oleh seseorang yang tidak peduli terhadap orang lain."
"Saya tahu di mana dia berada sekarang. Dia sudah tenang."
Saudara tiri Sayyad, Brydie Henry mengatakan, "Dia terbaring di lantai masjid, tubuhnya berlumuran darah."
"Dia hanyalah bocah Kiwi (Selandia Baru) biasa," kata Brydie.
4. Naeem Rashid (50)
Naeem Rashid berasal dari Abbottabad di Pakistan. Dia bekerja sebagai guru di Christchurch. Dalam video penyerangan di masjid Al Noor, Naeem Rashid terlihat berusaha melumpuhkan sang pelaku.
Rashid terluka parah dalam serangan teror tersebut. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi kematiannya. Dia disebut sebagai pahlawan.
Saudara Rashid, Khurshid Alam, mengatakan bangga dengan apa yang dilakukan adiknya.
"Dia adalah seorang pemberani. Saya mendengar dari beberapa orang di sana, ada saksi mata. Mereka mengatakan dia menyelamatkan beberapa orang karena mencoba menghentikan pelaku," kata Alam, kepadaBBC.
"Ini sangat sulit bagi kami. Dia dianggap pahlawan dan kami bangga, tapi ini juga musibah. Rasanya seperti kehilangan anggota tubuh."
Rasyid akan dimakamkan di Christchurch, alih-alih di kota kelahirannya.
5. Talha Rasheed (21)
Talha adalah putra tertua Naeem Rasyid. Dia baru berusia 11 tahun saat keluarganya pindah ke Selandia Baru.
Kematiannya juga dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Teman-temannya mengatakan Talha baru saja mendapatkan pekerjaan dan akan segera menikah.
"Beberapa hari lalu, saya berbicara pada Naeem Rashid, dia mengatakan rencananya untuk datang ke Pakistan dan menikahkan putranya," kata paman Talha di Lahore.
Adapun putra Naeem Rashid lainnya kini tengah dirawat di rumah sakit.
6. Farhaj Ahsan (30)
Berkewarganegaraan India, Farhaj Ahsan pindah ke Selandia Baru dari Hyderabad 10 tahun lalu dan berprofesi sebagai insinyur.
Dia punya dua anak yang masih kecil, anak perempuan berusia tiga tahun, dan bayi laki-laki berusia enam bulan.
Otoritas Selandia Baru menginformasikan kematiannya pada keluarganya, sebut saudara Farhaj, Kasyif, kepadaBBC.
"Tidak ada yang membayangkan di Selandia Baru, negara yang cinta damai, terjadi peristiwa seperti itu," ujar Sayiduddin, ayah Farhaj, padaBBC Telugu.
7. Hosne Ara (42)
Konsulat Bangladesh di Selandia Baru menyatakan tiga warga negara mereka menjadi korban serangan teror di Christchurch. Namun belum ada pengumuman resmi mengenai identitas para korban.
Di sisi lain, keluarga korban di dua masjid berbicara pada media.
Hosne Ara dilaporkan tengah berada di wilayah makmum perempuan di Masjid Al Noor saat mendengar suara tembakan. Suaminya, Farid Uddin, menggunakan kursi roda dan berada di wilayah makmum pria.
"Saat mendengar suara tembakan, dia bergegas mencari suaminya, namun dia tertembak," ujar keponakan Hosne kepada koranBangladesh New Age.
Suami Hosne dilaporkan berhasil selamat.
8. Khaled Mustafa
Kelompok Solidaritas Suriah Selandia Baru menyatakan Khalid Mustafa terbunuh di masjid Al Noor.
Mustafa merupakan pengungsi Suriah yang pindah bersama keluarganya ke Selandia Baru pada 2018, yang mereka anggap sebagai tempat yang aman.
Salah satu putra Mustafa masih hilang. Sementara itu, putranya yang lain terluka parah dan kini sedang menjalani operasi.
9. Amjad Hamid (57)
Pria yang berprofesi sebagai dokter ini belum terlihat sejak peristiwa penembakan di masjid tempat dia melakukan salat Jumat setiap minggunya. Keluarganya mengatakan mereka sudah memeriksa rumah sakit dan tempat lain, tapi Hamid belum juga ditemukan.
Mereka meyakini Hamid sudah meninggal.
"Ini sangat buruk. Kami berharap menemukan tempat yang aman di Selandia Baru," ujar istri Hamid, Hahan, kepadaNew Zealand Herald.
Hahan menyebut suaminya sebagai pria yang sangat baik.
Pasangan ini hijrah ke Selandia Baru 23 tahun lalu dan memiliki dua putra. Hamid merupakan dokter spesialis penyakit paru-paru dan bekerja di Dewan Kesehatan Distrik Canterbury.
"Negera ini seharusnya jadi tempat yang aman. Selandia Baru kini berubah," ujar putranya, Husam Hamid.
10. Hussain Al Umari (35)
Setiap Jumat, Hussain Al Umari akan pergi ke masjid untuk salat Jumat kemudian ke rumah orangtuanya untuk makan malam.
Dia terakhir kali berbicara pada orangtuanya pada kamis. Dia sangat bersemangat karena baru saja membeli mobil.
Janna Ezat dan Hazim Al Umari, yang pindah ke Selandia Baru dari Uni Emirat Arab pada 1990-an, belum mendengar kabar terbaru dari putra mereka setelah serangan terjadi.
Kepada Stuff.co.nz, orangtua Hussain menyebut putra mereka sebagai anak yang baik dan selalu membantu orang lain.
11. Lilik Abdul Hamid
Dikenal juga dengan nama Muhammad Abdul Hamid. Dia merupakan warga negara Indonesia pertama yang dikonfirmasi meninggal dalam serangan tersebut.
Dilaporkan terdapat tujuh warga negara Indonesia yang berada di dua masjid tersebut.
Lima orang sudah melaporkan diri pada kedutaan besar Indonesia di Selandia Baru, menurut duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
12. Dua warga negara Afghanistan
Asosiasi warga Afghanistan Selandia Baru mengonfirmasi kematian dua warga negaranya, namun tidak menyebut identitas mereka.
13. Empat warga negara Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengonfirmasi kematian empat warga negara mereka atas nama Suhail Shahid, Syed Jahandad Ali, Syed Areeb Ahmed, dan Mahboob Haroon.
juru bicara kementerian Mohammad Faisal mengatakan, tiga orang lainnya yang dilaporkan hilang masih dalam proses identifikasi.
14. Empat warga negara Mesir
Kementerian Sumber Daya Manusia dan Imigrasi Mesir mengonfirmasi kematian empat warga negara mereka melalui unggahan di Facebook, yakni atas nama Munir Suleiman, Ahmad Gamaluddin Abdul Ghani, Ashraf Al Mursi dan Ashraf Al Masri.
15. Empat warga negara Yordania
Kementerian Luar Negeri Yordania mengumumkan kematian empat orang warga negaranya, namun tidak menyebut nama mereka. Lima orang lainnya dilaporkan terluka dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Mereka yang dinyatakan hilang dalam serangan teror berasal dari beberapa negara termasukYordania,India,Pakistan,Bangladesh,Afghanistan,Fiji, danArab Saudi.
Setidaknya empat orang asalSomaliaterbunuh dalam penembakan. Salah satu masjid yang menjadi lokasi penembakan, masjid Al Noor, dikelola oleh orang-orang Somalia.