Daftar Nama Jenderal yang Terbelit Kasus Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia mengungkap daftar nama para jenderal yang terbelit kasus pelanggaran HAM berat masa lalu :

  1. Wiranto, diduga terlibat dalam empat kasus pelanggaran HAM yaitu Peristiwa Trisakti, Kerusuhan Mei 98, Peristiwa Semanggi 1 dan 2 serta kekerasan jelang kemerdekaan Timor Leste.
  2. Sutiyoso, diduga terlibat dalam kerusuhan 27 Juli 1996 di markas DPP PDIP yang dikenal dengan peristiwa Kuda Tuli.
  3. AM Hendropriyono, diduga terlibat pembantaian di Talangsari, Lampung, 1989. Hendropriyono juga diduga terlibat dalam kematian Munir.
  4. Muchdi PR, diduga terlibat dalam peristiwa penculikan 23 aktivis pro demokrasi 1998 di bawah komando Prabowo. Muchdi juga diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Munir.
  5. Ryamizard Ryacudu, "saat darurat militer di Aceh yang membunuh ratusan jiwa, ia menolak negosiasi bagi solusi damai," ujar Alkif. Ia juga dikenal dengan idealismenya yang menjadikan militer sebagai solusi untuk mengatasi separatisme.
  6. Prabowo Subianto, diduga terlibat dalam penculikan aktivis pro demokrasi 1998. Prabowo sendiri mengakui telah menculik sembilan aktivis saat itu, ia diduga kuat memimpin tim mawar yang melakukan aksi penculikan tersebut. Prabowo juga diduga bertanggungjawab atas kerusuhan Mei 1998 dan kerusuhan rasial saat itu.
  7. Kivlan Zein, diduga ikut terlibat dalam tragedi Mei 1998. Dalam sebuah tayangan di acara debat tvOne, Senin 28 April 2014, ia mengaku tahu di mana para aktivis diculik dan dibuang.
  8. Syarwan Hamid, diduga terlibat dalam kasus 27 Juli 1996. Saat itu, ia menjabat sebagai Kassospol ABRI.
  9. Syamsir Siregar, diduga terlibat dalam kasus 27 Juli 1996. Ia pernah diperiksa oleh Tim Reserse Mabes Polri terkait insiden tersebut.
  10. Chairawan, diduga terlibat dalam penculikan aktivis 1998. Saat kasus tersebut muncul ke permukaan, ia menjabat sebagai komandan Grup 4 Sandi Yudha Kopassus. Terakhir, ia menjabat sebagai staf ahli BIN dengan pangkat Mayor Jenderal.
  11. Bambang Kristiono, bekas komandan Batalion 42, Grup 4 Sandi Yudha Kopassus. Ia diduga terlibat dalam tim mawar sebagai salah satu komandan. Ia bersaksi mengambil-alih semua tanggung-jawab atas penculikan aktivis sehingga membebaskan semua komandan dari tuntutan hukum.

sumber: TEMPO

Sampai sekarang masih tidak jelas apa yang terjadi dan siapa dalangnya. tapi ada info menarik.

"Mantan aktivis Orde Baru yang juga politikus Partai Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo Subianto siap menjelaskan ke publik perihal peristiwa penculikan aktivis medio 1996-1998 silam jika memenangkan Pilpres 2019. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Prabowo. Andi menyebut calon presiden nomor urut 02 itu bakal berupaya mencari solusi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM terkait penculikan aktivis. "

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190312123203-32-376473/andi-arief-1-jam-menang-pilpres-prabowo-ungkap-penculikan