Kegaduhan Video Presiden Jokowi Naik Moge di Pembukaan Asian Games 2018
Sepertinya pembukaan Asian Games 18th Jakarta-Palembang 2018di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia dan Dunia. Semua berjalan lancar, sukses dan spektakuler, baik tata panggung, penari, penyanyi dan tak lupa video pembukaan presiden Jokowi naik moge ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kita mengapresiasi semua termasuk presiden Jokowi yang tampil keren di video pembukaan. Tapi ada sedikit kritik untuk video presiden Jokowi naik moge ke stadion, lebih tepatnya saran. Ini bukan soal pakai stuntment atau tidak, stuntment lokal atau import, dan hal-hal lain yang bukan masalah sebenarnya. Karena pimpinan negara lain juga melakukan hal yang hampir sama, seperti Ratu Elizabet II dari Inggris dalam acarapembukaan Olimpiade London 2012atau Perdana Mentri Jepang,Shinzo Abe di acarapenutupan Olimpiade Rio 2016 untuk menyambutOlimpiade 2020 di Tokyo.
Bedanya Ratu Elizabeth II mengangkat tentangJames Bond, tokoh fiksi novel dan film agen rahasia 007 Inggris yang terkenal dan ikonik. Sedangkan Perdana mentri Jepang,Shinzo Abe mengangkat soalMario BrosdanDoraEmon(siapa yang tidak tau kedua tokoh ini dan darimana asalnya?). Inilah sedikit kritik untuk aksi presiden Jokowi, kalau kedua pimpinan negara diatas mengangkat hal yang mencirikan negaranya, tapi aksi Presiden Jokowi naik moge ke stadion kurang mencerminkan makna keindonesiaan. Indonesia juga bukan produsen motor, apalagi motor gede. Ngebut digang kecil dan jumping juga bukan menciri khas kan Indonesia (atau memang iya? :p).
Akan lebih bagus lagi kalau misalnya presiden dijemput Gatotkaca atau malah jadi Gatot kaca sekalian. Atau hal lainnya dari budaya asli Indonesia yang konon paling kaya budayanya di dunia, yang menciri kan Indonesia, ikon Indonesia. Superhero juga ada baik lama atau yang modern, ada Wiro Sableng, Joko Widodo eh Joko Tingkir, Sibuta dari Goa Hantu, Gundala, Godam atau yang modern ada Volt (y).
Soal banyaknya yang mempermasalahkan soal pakai stuntman atau tidak, stuntmant indonesia atau import. Sebenarnya itu bukan masalah, lalu kenapa jadi heboh? karena kita mempermasalahkannya :p seperti kata Ustadz Abdul Somad "mempermasalahkan hal yang tidak masalah jadi masalah dan disitulah letak masalahnya". Karena kalau kita biarkan, tidak menanggapinya toh akan hilang sendiri. Malah karena ditanggapi jadi masalah. ribut, gaduh. Lalu sebagian mungkin ada yang heran kenapa semua jadi masalah di era Jokowi ini? era lain kok tidak, padahal diera itu sudah ada media sosial juga.ITU NORMAL, normal? ya itu normal saja. Karena dalam pemilu 2014 kalau kita lihat perolehan suara jokowi kira-kira 53%. artinya setengah Indonesia mendukung Jokowi dan Setengah lagi oposisi/mendukung Prabowo. Jadi kalau banyak kegaduhan atau keributan itu sebenarnya normal, biasa saja. Kalau mau semua tenang ya raihlah suara >=70% hahahaha :D. Cara lain? bisa juga, tapi sistem pendidikan kita sudah maju, misalnya seperti Finlandia. Jadi semua sudah pada pintar dan cerdas sehingga tidak ada lagi keributan dan kegaduhan.
Saya bukan pro Jokowi, juga bukan Pro Prabowo. Saya tidak mendukung salah satu calon tapi ya, saya memilih nanti. Memilih dari yang terbaik dari yang baik, yang paling sedikit mudharatnya, yang paling sedikit orang tidak baik dibelakangnya. :D