Menelusuri Wisata Kota Tua dan Bangunan Bersejarah di Surabaya
Kota Tua Jakarta menjadi pilihan tempat wisata yang populer di ibukota. Di Jawa Timur, Anda juga bisa menemukan tempat wisata serupa di Surabaya. Suasana kota tua dan bangunan bersejarah yang ada di Surabaya pun tidak kalah menariknya.
Berbeda dengan Kota Tua Jakarta yang berada dalam satu kawasan, wisata Kota Tua Surabaya tidak berlokasi di satu tempat. Meski begitu, ada cara yang mudah untuk bisa menelusuri berbagai bangunan tua bersejarah dan berarsitektur menarik yang ada di kota pahlawan ini.
Caranya adalah dengan mengikuti tur wisata gratis bertajuk Surabaya Heritage Track yang disediakan secara gratis oleh House of Sampoerna. Tur wisata ini dilaksanakan baik pada hari kerja ataupun akhir pekan. Beberapa tempat yang bisa dikunjungi dalam tur Surabaya Heritage Track ini antara lain:
Gedung PTPN XI
Panduan Wisata Surabaya
Gedung PTPN XI, pada masa pendudukan Belanda disebut dengan nama Handelsvereeniging Amsterdam (HVA). Bangunan yang berlokasi di Jalan Merak nomor 1 ini, dibangun pada tahun 1920 dan selesai tahun 1925. Gedung PTPN XI pun dikenal sebagai bangunan terbesar di Surabaya pada zamannya, dibangun dengan menggunakan 3.000 meter kubik beton.
Gedung PTPN XI memiliki peran yang penting dalam sejarah tanah air. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan sebagai Tobu Jawa Boetai alias markas tentara Jepang. Selepas itu, Gedung PTPN XI ini juga pernah menjadi lokasi perundingan antara Jenderal Mallaby dari Inggris dengan Dr. Moestopo.
Hotel Majapahit Surabaya
asiawebdirect.com
Tempat bersejarah berikutnya di Kota Pahlawan adalah Hotel Majapahit Surabaya. Hotel yang satu ini memang unik, karena hadir dengan desain klasik. Selain itu, hotel bintang lima ini juga menjadi saksi penting sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo dalam perang melawan tentara Inggris.
Hotel Majapahit Surabaya merupakan sebuah hotel tua yang berdiri sejak tahun 1910, dibangun oleh Sarkies Brothers—empat orang bersaudara asal Armenia yang dikenal sebagai pemilik jaringan hotel mewah di Asia Tenggara.
Pada awalnya, hotel ini memiliki nama Hotel Oranje, lalu berganti menjadi Hotel Yamato, dan Hotel Hoteru. Hingga akhirnya kini dikenal luas dengan nama Hotel Majapahit.
Selain menjadi lokasi wisata sejarah, Anda tentu saja berkesempatan untuk menginap di hotel ini. Lokasinya yang berada di pusat kota, memberikan kemudahan saat ingin menjelajahi setiap sudut Kota Surabaya.
Anda pun tidak perlu repot kalau ingin memesan kamar di hotel ini. Pemesanan Hotel Majapahit Surabaya bisa dilakukan via aplikasi Traveloka di ponsel pintar. Ringkas dan hemat.
Tugu Pahlawan
Wikimedia Commons
Tugu Pahlawan dikenal sebagai monumen bersejarah yang ada di Kota Surabaya. Di tempat ini, Anda akan menjumpai keberadaan sebuah monumen setinggi 41,15 meter yang memiliki bentuk seperti paku terbalik. Monumen ini merupakan bentuk penghormatan kepada para pejuang yang tewas dalam Pertempuran 10 November 1945.
Di sini, Anda juga berkesempatan masuk ke area museum yang berada beberapa meter dari monumen. Museum ini menjadi tempat untuk menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang digunakan oleh arek-arek Suroboyo dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, museum yang bernama Museum 10 November ini juga menyimpan koleksi foto pembangunan Tugu Pahlawan.
Kelenteng Hok Ang Kiong
PariwisataSurabaya.com
Mengikuti tur wisata Surabaya Heritage Track, Anda juga berkesempatan untuk berkunjung ke Kelenteng Hok Ang Kiong.
Tempat wisata yang dikenal sebagai salah satu kelenteng tertua di Kota Pahlawan ini, dibangun pada tahun 1830 dan masih bertahan hingga kini. Menariknya lagi, pembangunan kelenteng ini ternyata menggunakan insinyur yang secara langsung didatangkan dari Tiongkok.
Ada hal unik lain yang bisa dijumpai dari bangunan kelenteng tua ini. Setiap sisi bangunan ternyata dibangun dengan tanpa menggunakan paku besi. Sebagai gantinya adalah potongan bambu yang diruncingkan. Meski begitu, terbukti kelenteng ini memiliki daya tahan yang tinggi. Masih berdiri meski telah berusia lebih dari 150 tahun.
Kampung Keraton
www.dhimas.id
Mengikuti Surabaya Heritage Track, Anda juga akan diajak menuju ke sisa-sisa keraton di Surabaya. Jejak keraton atau kediaman raja di Surabaya ini memang sangat minim. Saat ini, hanya tersisa pintu gerbangnya. Pintu gerbang Keraton Surabaya ini berlokasi di Jl. Baliwerti yang masuk kawasan Bubutan, tepatnya di Gang II.
Menurut catatan sejarah, Keraton Surabaya merupakan salah satu wilayah yang berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung. Buktinya, makam Pangeran Pekik yang merupakan putra mahkota dari Keraton Surabaya bisa dijumpai di Kompleks Makam Imogiri, Bantul, Yogyakarta yang menjadi tempat pemakaman Sultan Agung.
Selain beberapa objek sejarah di atas, ada pula tempat lain seperti Gereja Kepanjen, Kantor Pos Kebonrojo, Balai Pemuda, Gedung Eks De Javasche Bank, Gedung Nasional Indonesia, Kampung Peneleh, Rumah HOS Cokroaminoto, dan lain-lain yang bisa dikunjungi dalam perjalanan Surabaya Heritage Track.
Selain menawarkan aktivitas wisata secara gratis, Surabaya Heritage Track ini juga memberikan pengetahuan sejarah baru bagi para wisatawan.
Dengan mengikuti kegiatan wisata ini, Anda akan semakin mengetahui kisah-kisah bersejarah di balik tempat-tempat wisata. Durasi perjalanan menelusuri wisata sejarah di Kota ini cukup bervariasi. Bergantung dengan rute yang dipilih, dengan durasi antara 1 hingga 1,5 jam.
Sebagai tambahan, Anda bisa pula berkesempatan untuk berkunjung ke Museum House of Sampoerna. Kunjungan ini tidak termasuk dalam rute Surabaya Heritage Track. Namun, Anda tetap bisa datang ke tempat ini secara gratis dan menyaksikan proses pembuatan rokok Dji Sam Soe, produk rokok keretek terkemuka di Indonesia.
Kalau ingin mengikuti program Surabaya Heritage Track ataupun berkunjung ke Museum House of Sampoerna, bisa menuju ke web resmi House of Sampoerna. Selamat berlibur, ya!