Groupies Disekeliling Anak Band

Seringkali dalam suatu show sebuah band, kita sering menemui segerombolan orang dengan berbagai atribut yang berhubungan dengan band yang sedang mereka saksikan shownya. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan nama band yang sedang mereka lihat.


Mereka pun pasti akan hafal semua personel band tersebut lengkap mulai dari nama vokalis, nama keybordist, nama gitaris, nama bassist, nama drummer atau bahkan nama additional player, apabila memang ada additional player, semua manajemen beserta kru band tersebut, dan juga mulai dari sejarah band, mulai dari pertama band tersebut dibentuk, sudah berapa kali ganti personel dan ganti nama, sudah mengeluarkan berapa album, bahkan sampai kehidupan pribadi para personel band tersebut, sudah punya pacar ataukah belum, sudah punya istri ataukah belum.


Mereka pun dengan mudahnya mengetahui skedul band band idolanya tersebut, mulai hari hari dan tanggal band idolanya show, dimana jam berapa, live ataupun taping. Termasuk tempat tinggal, nama orang tua, nama saudara sepupu, nama teman teman mereka, kebiasaan mereka tiap hari apa, mungkin sampai kebiasaan mereka begadang dan tidur sampai jam berapa, bangun jam berapa, sarapan jam berapa, mandi jam berapa. Apa makanan kesukaan mereka, mereka suka makan dan nongkrong dimana, sampai studio mana saja, bahkan kadang sudah punya nomor handphone yang private pun mereka akan dengan mudah untuk tahu meskipun tidak dari personel tersebut.


Mereka pun tak heran bila tampil ala personel personel band tersebut. Mulai dari baju yang biasanya juga membuat sendiri dan bertuliskan nama band tersebut, atau pesan via fansclub, aksesoris, seperti kalung, gelang, dandanan rambut, dan lain lain juga mencontoh idola mereka. Mereka ini yang disebut groupies.Sebuah band memang tidak akan menjadi besar tanpa kehadiran fans fans mereka dan orang orang yang mendukung dan bisa mengapresiasikan karya karya mereka. Saat mereka menonton konser band idola mereka, mereka rela dengan antri berjejalan, antri tiket, dan antri di depan pintu masuk, lalu setelah pintu masuk dibuka mereka akan berlarian untuk mendapatkan tempat paling depan, begitu antusias ikut bernyanyi dan menirukan arahan sang vokalis.


Tak peduli hujan sampai basah kuyup atau ketika terik matahari menyengat sampai meleleh. Kadang karena tidak kuatnya ada yang pingsan dan akhirnya berakhir di tempat P3K. Dan kadang yang tak jarang dijumpai adalah tawuran yang memakan korban jiwa, bisa hanya terluka atau bahkan yang sangat fatal, ada yang sampai meninggal dunia. Sebenarnya apa yang dilakukan pada groupies ini sebenarnya adalah punya satu tujuan, untuk memajukan band tersebut, mengharumkan nama band tersebut, untuk tambah eksis dan kalau perlu bisa menjadi band nomor satu dan terfenomenal di negeri ini. Groupies ini sendiri juga ada bermacam macam. Ada yang ngefans lebih cenderung positif, ada yang cenderung negatif.


Demikian juga para personel band tersebut. Namanya juga manusia, memang berbeda beda. Tapi semuanya pada dasarnya tahu dan sadar bahwa kita dilahirkan di dunia ini lengkap dengan tuntunan hidup yang tentu saja bisa untuk pedoman bagaimana kita berbicara, bersikap dan mengarahkan hidup ini akan seperti apa. Bukan menjudge, bukan mengambil kesimpulan dari sisi buruk, tapi di dunia hiburan, salah satunya adalah dunia anak anak band, banyak yang kamuflase.


Yang tidak baik akan dianggap baik demi tujuan mereka agar telihat sempurna di mata fans maupun orang orang. Mereka akan melakukan apa saja, agar dirinya terlihat baik, terlihat benar benar idola yang tak ada cacatnya. Yang haram dan tidak sesuai tuntunan pun akan menjadi halal dan sah sah saja dilakukan demi untuk mendongkrak popularitas bandnya. Tak mustahil, kadang dengan cara yang tidak sportif seperti menyebar gosip yang tidak benar demi untuk mencari sensasi dan menaikkan nama bandnya. Setelah mereka di atas angin, sudah sukses dengan segala iming iming rupiah yang tidak sedikit, mereka pun banyak sekali yang terkena sindrom popularitas. Kehidupan malam yang gemerlap, mudah mendapatkan apa saja yang mereka inginkan, sering membuat mereka lupa dan terlena, menjadi kabur akan arti hidup ini, menjadi kurang menghargai hal hal kecil yang sebenarnya mulia dan perlu untuk di junjung tinggi. Ya, seiring dengan popularitas yang mereka raih, perlahan, pandangan tentang hidup, cinta, dan batas batas moral juga mulai berubah dan bergeser.


Ternyata memang benar adanya, saat kita dicoba dengan hal hal yang tidak enak, kita sering merasakan mudah untuk menghadapi. Tapi dikala di coba dengan hal hal yang menyenangkan misalnya uang yang banyak, fisik yang bagus, kita akan sering lupa dan tidak pernah menyadari dengan nikmat itu. Ketika mereka sudah menjelma menjadi band papan atas yang banyak di gandrungi para fans yang tentunya karena sebagian besar personel band adalah kaum laki laki, maka fans berat mereka juga kebanyakan kaum perempuan. Fans fans atau groupies tersebut akan rela untuk melakukan apa saja demi untuk bisa dekat dengan idola mereka.


Groupies yang positif, mereka cenderung mengarahkan cara mereka menghargai hasil karya idola mereka dengan hal hal yang berguna, yang bermanfaat untuk kemajuan band tersebut, seperti misalnya, mendukung mereka ketika mereka dinominasikan mendapat penghargaan, mendukung mereka lewat poling, membentuk komunitas dengan berbagai hal positif seperti mengadakan acara amal, seperti menggalang dana untuk disumbangkan ke panti asuhan yatim piatu, panti jompo atau menggalang dana untuk saudara saudara kita yang tertimpa bencana atau acara kompetisi sehat seperti lomba foto paling bagus ketika band tersebut show, atau lomba video yang editanya paling bagus ketika mereka merekam idola mereka itu.


Mereka meskipun ngefans, tetap bisa memberikan ruang gerak untuk bernafas bagi idola mereka. Tidak selalu memburu idola mereka, bertemu terus, foto foto dan berbincang bincang. Karena banyak hal yang penting yang bisa untuk dilakukan, yang bernilai bagi diri sendiri, orang lain dan tentunya bernilai di hadapan Sang Maha Kuasa. Tapi tak banyak juga groupies yang negatif. Bukan prestasi band idola mereka yang dibahas ketika mereka berkumpul atau mengadakan gathering, tapi malah gosip yang tidak jelas kebenarannya dan bisa menimbulkan fitnah. Terutama adalah gosip tentang sang vokalis.


Groupies groupies seperti mereka akan rela untuk menguber idola mereka sampai luar pulau atau luar negeri, demi untuk bisa bertemu, ngobrol, atau hal yang lebih dari itu, tentunya hal yang lebih dekat dan intim. Dalam komunitas mereka yang ada hanyalah saling iri antara fans satu dengan yang lainnya.Memang dalam bergabung pertama kali di komunitasnya pertama berkenalan layaknya seorang teman, bertukar nomor telepon, berbincang bincang, sedikit tentang bandnya, lalu meneruskan dengan gosip yang tidak jelas. Setelah beberapa waktu mereka berhubungan, akhirnya satu sama lain saling pamer, siapa yang lebih sering bertemu, foto bersama, atau mungkin lebih ekstrim lagi tidur bersama. Mereka juga kemudian karena saling iri, banyak yang bertengkar, saling fitnah, saling terror, akhirnya bermusuhan seterusnya. Sebenernya intinya adalah satu. Mereka posesif dan egois.


Mereka merasa yang paling berhak untuk bisa paling dekat dengan idola mereka. Tanpa disadari, banyak pihak yang terluka dengan tingkah lakunya. Demi sang idola mereka menjadi gelap mata. Sering tidak bisa membedakan antara mereka ngefans dengan cinta sama sang idola sebagai pribadi sepenuhnya. Hal yang paling parah adalah mereka rela melakukan apa saja bahkan yang merendahkan harga diri mereka demi untuk dekat dengan sang idola. Nah groupies seperti ini yang cenderung psikopath. Kadang mereka berhalusinasi, mereka reka cerita palsu agar terlihat lebih dekat atau paling dekat dengan idola mereka. Nilai nilai sekarang sudah banyak yang bergeser dan hilang. Katanya ikuti globalisasi tapi globalisasi yang kebablasan. Tidak tahu apa arti globalisasi.


Globalisasi diartikan dengan siapa yang paling gaul siapa yang paling keren tanpa tahu arti keren dan gaul itu seperti apa. Kita punya nilai nilai luhur dan budi pekerti yang seharusnya itu tidak akan hilang dari jiwa orang timur. Adat, sopan santun dan nilai nilai moral yang sesuai dengan tuntunan kita harusnya bisa tetap melekat pada diri generasi penerus. Itu juga yang sekarang sedang melanda anak anak muda jaman sekarang. Dengan banyaknya band band baru bermunculan, aneka ragam groupies juga berbeda beda. Tapi umumnya ketika mereka ngefans ya mereka harus dekat kalo perlu seintim mungkin dengan idola mereka. Bahkan yang paling parah adalah mereka akan sangat bangga pamer dengan semua orang ketika mereka berhasil tidur dengan salah satu dari personel band tersebut. Lalu kalau dipikir lagi, dimana letak bangganya? Jelas itu sangat diharamkan dalam tuntunan semua agama. Jelas itu hal yang sangat nista dan rendah apabila dipandang dari sisi moral.


Tapi itulah manusia semua berbeda beda. Lalu sebenernya tipe groupies seperti apa sih yang diinginkan para personel band tersebut? Sekali lagi itu tergantung juga dengan jiwa anak anak band tersebut. Tetapi pada dasarnya personel personel band tersebut tidak pernah ambil pusing dengan keberadaan mereka. Ada yang suka dengan tipe groupies yang baik, yang mencerminkan keberhasilan sebuah band. Semua masukan, saran yang membangun apabila datang dari orang yang menyukai dan mencintai bukanya akan lebih mengena di hati? Di satu sisi lainnya groupies yang cenderung negatif bagi personel band tersebut adalah sekedar untuk selingan semata, lumayan melepas kepenatan dengan melakukan hal hal yang intim dengan wanita wanita yang tentunya dengan rela hati meskipun itu untuk waktu yang sangat singkat di kencani sang idolanya.Groupies groupies itu sebaiknya memang diberikan wadah tersendiri untuk dapat berapresiasi dan lebih dapat mendukung band idola mereka tetapi lebih ke arah yang positif. Karena tak banyak, groupies yang tidak mendapatkan wadah yang semestinya akan mengambil jalur yang ekstrim untuk dapat dekat dengan idolanya. Bahkan dapat mengambil langkah yang kemudian membahayakan bagi sang idola. Entah dimana akal sehat, tidak tahu juga kenapa kadangkala ngefans dengan seseorang itu dapat membuat seseorang menjadi gelap mata. Karena terobsesi, karena terlalu menganggap bahwa idolanya sempurna, maka hal hal di luar itu jadi dikesampingkan.by:hannyikuticahaya@yahoo.com