Special Effect Terbaik dan Terburuk Dalam Film
~TERBAIK~The Matrix: Efek peluru
"The Matrix” menciptakan bentuk CGI mereka sendiri — adegan peluru bergerak lambat dan jejaknya terlihat — sudah sering diparodikan dan dijiplak sejak saat itu. Karakter Neo, yang diperankan oleh Keanu Reeves, menjadi tonggak baru film fiksi ilmiah. Adegan di mana dia melambatkan waktu untuk menghindari peluru dari Agen Smith saat berjibaku untuk pertama kalinya, membuat standar baru spesial efek di film.
Jurassic Park: Selamat datang di Jurassic Park
Ini bukan adegan yang paling dramatis di film karya Steven Spielberg tahun 1993 tersebut, tetapi tampang Sam Neill yang terperangah ketika melihat Brontosaurus untuk pertama kalinya menggambarkan mimik para penonton. Untuk pertama kalinya, manusia bisa membayangkan secara realistis bagaimana jadinya jika dinosaurus masih berkeliaran di bumi.
Gladiator: Adegan setelah kematian Oliver Reed
Ketika seorang aktor bisa menyelesaikan adegan yang belum rampung setelah dia meninggal, itu sangat mengagumkan. Setelah kematian Oliver Reed di tengah-tengah proses produksi, sutradara Ridley Scott menggunakan efek spesial untuk menempelkan kepala Reed kepada tubuh pemeran pengganti pada saat editing. Dia juga menggunakan teknik digital yang mengagumkan ketika menggambarkan Colosseum Roma yang masih utuh.
Inception: Melipat Paris
"Inception” garapan Christopher Nolan berutang besar kepada "The Matrix” untuk ide dan visual. Tetapi ketika Ellen Page melipat pemandangan kota Paris menggunakan kekuatan pikirannya, ini merupakan adegan yang bahkan akan membuat takjub ahli CGI sekalipun.
Toy Story 1, 2, dan 3: Semuanya!
Memasukkan tiga film penuh sekaligus ke daftar adegan CGI terbaik mungkin tidak pantas, tetapi "Toy Story” memang harus masuk daftar. Para animatornya berhasil menciptakan karakter yang menggemaskan, penuh dengan kepribadian. Hal itu digabungkan dengan cerita yang menarik yang berlanjut ke film selanjutnya.
~TERBURUK~
The Matrix Reloaded: Neo vs Agen Smith
Walau "The Matrix” bagus, sekuelnya mengerikan. Konyol dan berlebih-lebihan, adegan CGI-nya tidak cukup membantu, bahkan jadi tambah konyol. Pertarungan Neo dengan Agen Smith yang membelah diri, terbang ke sana-ke mari seperti kain usang, adalah satu dari beberapa kekurangan mereka.
Stars Wars Episode II dan III: Pertarungan Yoda
Jar Jar Binks adalah pilihan jelas atas buruknya CGI di Star Wars, tetapi, Yoda lebih buruk lagi. Sebagai sesosok boneka plastik kecil yang berkeliaran di rawa-rawa di film "Star Wars” versi asli, Yoda bertampang aneh tetapi terlihat bijak. Di prekuel yang dibuat 25 tahun kemudian, dia telah kehilangan kebijakannya saat dia berjungkir balik di layar, berlompatan ke sana-sini seperti sekantung agar-agar hijau yang keriput.
Garfield: Setiap adegan yang menampilkan Garfield
Di komik Jim Davis, Garfield adalah sosok yang pongah tetapi menggemaskan. Debut layar lebar kucing besar yang bisa berbicara tersebut pasti membuat Jim pusing, karena dalam CGI, Garfield kehilangan fitur khasnya. Sebuah risiko besar untuk memiliki karakter utama yang seluruhnya rekayasa komputer, dan bahkan suara Bill Murray tidak bisa menyuntikkan kepribadian ke sosok Garfield.
The Mummy Returns: The Scorpion King
Hmm, apa-apaan ini?! Animasi tanah liat di "Clash of the Titans” garapan Ray Harryhausen terlihat lebih meyakinkan daripada The Scorpion King di sekuel "Mummy”. Sepertinya itu lebih mirip The Rock (Dwayne Johnson).
Die Another Day: Selancar di gletser
Bersamaan dengan mobil super canggih dan istana es, adegan mengerikan tersebut membuktikan bahwa James Bond telah kehilangan sentuhannya (sementara). Ombaknya jelas terlihat bohong-bohongan dan Pierce Brosnan ditampilkan dengan teknik green screen (teknik menggunakan layar hijau untuk yang nanti diganti dengan latar belakang di film). Mengerikan.