Sistem Pesawat Mata-mata Super Drone RQ170 Sentinel Amerika di Hack Iran
Akhir-akhir ini lagi hangat berita iran yg mendapatkan pesawat mata-mata tak berawak yang super canggih yaitu Super Drone RQ170 Sentinel. Berbagai berita berseliweran tentang pesawat pengintai amerika ini. Ada yg ditembak jatuh, ada yg di daratkan, dan yang paling mungkin adalah di "hack" sistem kendalinya. Lalu diambil alih dan di daratkan. Soalnya pesawat mata-mata Super Drone RQ170 Sentinel ini punya sistem "self destruction" sendiri. ia akan meledak tak bersisa bila dalam kondisi darurat untuk menghilangkan bukti. Lalu kenapa pesawat itu tidak meledak? tanya kenapa.. (got hacked :p)
haaah.. kalo soal intelijen mah rakyat manapun di dunia ini akan di buat stupidiot, jadi gak jelas mana yg benar lalu akan pusing sendiri dengan banyak info ga jelas. Akhirnya ya di abaikan saja. Soal kisah ini lucunya Amerika khususnya presiden obama berani(salut) meminta kembali pesawat pengintai tersebut.
Malu.. ya malu sekali lah, ketahuan memata-matai daerah lawan eh ketahuan dan barang bukti disita :p. stupidiot. Iran, mana mau mengembalikan pesawat canggih Super Drone RQ170 Sentinel itu (yang diberikan amerika wakakkak):p .
Kita lihat saja apakah hacker-hacker iran yg kalo di dunia online udah terkenal, bisa menghack sistem rumit di pesawat super canggih itu. Dan kalo bisa otomatis teknologinya bisa di kloning ama iran sama teman2nya rusia dan china(nih terkenal pintar meniru). Dan persitegangan antara amerika iran akan semakin berimbang dengan alih teknologi wakakakakaka :D .
Yang ketar-ketir yah sapa lagi pasti israel, yg terdekat dari iran dan musuh bebuyutan sejak lama. Hah.. perang gak akan menyelesaikan masalah hanya akan menambah masalah baru. Tapi ya industri alat perang harus terus hidup juga :p , dominasi dunia harus jalan, monopoli, kepentingan, minyak dll.
Semakin tipis sekarang saja batas dunia online dan dunia nyata sekarang ya. Perang teknologi begin
Pesawat pengintai tak berawak lainnya:
berita terbaru ternyata super drone tak sendirian. ada pesawat lainnya yang di dapat iran termasuk punya israel. iran pamerkan pesawat tangkapan
General Atomics MQ-9 Reaper:
Turboprop MQ-9 adalah UAV pemburu-pembunuh pertama yang didesain untuk daya jelajah jauh dan kemampuan terbang sangat tinggi. Dalam mode pembunuh UAV ini dapat membawa rudal udara ke darat, Hellfire, hingga 14 buah, atau campuran antara rudal Hellfire dan bom dengan pemandu laser. Senjata-senjata tersebut di kendalikan oleh seorang pilot yang berada di pusat pengendali.
Turboprop MQ-9 memiliki kecepatan maksimum 300 mph, mampu terbang sampai ketinggian 50.000 kaki dan mampu terbang dalam waktu 14 dengan beban penuh. Berat pesawat saat lepas landas adalah 10.500 pound (5.250 kg) dengan bentangan sayap selebar 66 kaki (22m).
Sebagai perbandingan, pesawat tempur dengan berawak seperti F-16, mempunyai berat maksimum saat lepas landas sebesar 42.000 pound (21 ton). Keunggulan The Reaper yang lain adalah kemampuannya di program untuk terbang secara mandiri, di mana pesawat tempur berawak harus selalu di pantau dari pangkalan. tetapi pesawat selalu dipantau atau dikontrol oleh aircrew tanah.
Pesawat UAV pendahulunya adalah General Atomic's QM-1 Predator, yang katanya telah membuat hancur Thaliban di Afghanistan.
Lockheed Martin RQ-170 Sentinel:
UAV ini dikembangkan oleh Skunk Works milik Lockheed Martin yang telah menghasilkan pesawat mata-mata U-2, SR-71 dan pesawat siluman F-117. Seperti halnya F-117, RQ-170 Sentinel merupakan "sayap terbang” atau lebih tepatnya jet stealth UAV.
Mendapat julukan sebagai "Beast of Kandahar” setelah terlihat di pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, namun sangat sedikit yang diketahui tentang pesawat ini. Menurut majalah Aviation Week memperkirakan, RQ-170 Sentinel memiliki lebar sayap 66 kaki dan berat lepas landas dari 8500 pound.
Pihak AU AS sendiri enggan menjelaskan keberadaan UAV ini, hanya mengatakan bahwa RQ-170 akan langsung mendukung kebutuhan intelijen pada pertempuran : pengawasan dan pengintaian target (surveillance and reconnaissance).
Northrop Grumman Global Hawk RQ-4:
UAV buatan Northrop Grumman ini memiliki rentang sayap 116 kaki dengan berat maksimum saat lepas landas 26.750 pound, hal ini menjadikan RQ-4 sebagai UAV terbesar yang telah beroperasi saat ini.
Q adalah sebutan Departemen Pertahanan bagi sistem pesawat tak berawak. RQ-4 Global Hawk memiliki kemampuan terbang tinggi dan jarak tempuh yang jauh. UAV ini di operasikan untuk menyediakan data intelijen, pengawasan dan pengintaian di medan perang di seluruh dunia, namun dapat juga di gunakan pada misi selain perang.
Selain itu, UAV ini juga sanggup beroperasi di hampir semua kondisi cuaca, baik siang maupun malam dan diproyeksikan akan menggantikan pesawat mata-mata U-2. UAV ini dapat terbang hingga ketinggian 60.000 kaki dan dikendalikan dari pusat kendali oleh tiga orang kru : pilot peluncur dan pengendali, pilot pengendali misi dan seorang operator sensor.
AAI Corporation RQ-7 Shadow:
Tidak seperti kebanyakan UAV, yang lepas landas dan mendarat di landasan pacu seperti pesawat biasa. RQ-7 Shadow diluncurkan ke udara hingga ketinggian 30 kaki dengan menggunakan peluncur hidrolik dan ketika mendarat ia harus mengait sebuah mekanisme penghenti seperti yang di lakukan pesawat tempur ketika mendarat di atas kapal induk
RQ-7 di operasikan oleh AD dan Korps Marinir AS, bertugas mengirimkan full-motion video, baik siang maupun malam hari dengan jarak hingga 75 mil. UAV ini dapat melayang selama sembilan jam, memiliki kecepatan jelajah 90 knot dan dapat mencapai ketinggian 15.000 kaki. RQ-7 di dorong oleh baling-baling yang gerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin, secara keseluruhan memiliki berat 460 pound dengan bentangan sayap sepanjang 20 kaki.
AeroVironment Puma-AE:
Puma-AE (AE= all environment / segala medan) dirancang untuk operasi di darat dan di laut, sehingga mampu mendarat di tanah atau di air laut.
Bertugas untuk berbagai misi, diantaranya adalah: intelijen, pengawasan, penilaian target dan pengintaian. UAV ini memiliki bobot hanya 13 pound dan di luncurkan dengan menggunakan tangan, panjanng rentang sayapnya 9 kaki serta mampu melayang selama dua jam dan ketinggian terbang maksimalnya 500 kaki.
AeroVironment Wasp:
Wasp merupakan UAV terkecil yang di operasikan militer AS dan di operasikan oleh AU untuk memberikan gambaran situasi terkini dan memberikan informasi mengenai sasaran yang menjadi target dari Komando Tempur Operasi Khusus AU. Informasi tersebut berguna bagi para pilot pesawat tempur yang diterjunkan dalam peperangan sehingga mereka lebih waspada bagi keselamatan diri mereka sendiri.
Wasp di gerakkan oleh motor listrik dengan sumber daya baterai lithium ion yang dapat diisi ulang, memiliki kecepatan maksimum 40 mph dan ketinggian operasi antara 50 - 1000 kaki. Dengan berat kurang dari satu pound, Wasp dapat menjangkau jarak tiga mil dan dapat tinggal di udara selama 45 menit.
Northrop Grumman Fire-X:
Fire-X merupakan satu-satunya UAV tanpa sayap karena menggunakan bentuk helicopter dan saat ini sedang dalam pembangunan sedangkan penerbangan pertamanya diharapkan terwujud pada akhir tahun (2011?)