Data Agustus 2010 lebih dari 2 juta TKI Indonesia bekerja di Malaysia

Pamekasan (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Menakertrans), A. Muhaimin Iskandar, mengatakan bahwa sekitar 500.000orang lebih dari total 2,2 juta jiwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yangberada di Malaysia bermasalah.

"Umumnya persoalan para TKI inikarena tidak memiliki identitas resmi di sana," katanya seusaimelakukan kunjungan kerja di Pendopo Pemkab Pamekasan, Jawa Timur,Minggu.

Muhaimin mengemukakan, selain tidak memiliki kartu identitas, sebanyak177 diantaranya terjerat hukum dan kini sedang ditangani oleh KedutaanBesar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Malaysia.

"Penanganan yang dilakukan oleh KBRI berupa bantuan hukum terhadapmereka dan mengurus segala kelengkapan administrasinya," terangMuhaimin Iskandar.

Umumnya, kata Muhaimin, para TKI yang berkerja di Malaysia ini memangberpendidikan rendah dan rata-rata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD)sehingga mereka tidak mengerti tentang aturan dan ketentuan yangberlaku.

"Kebanyakan yang ada disana memang merupakan TKI illegal. Artinya tidakmelalui jalur resmi yang ada di Indonesia," tutur Muhaimin Iskandar.

Dalam kesempatan itu Muhaimin juga mengimbau agar warga yang hendakbekerja ke luar negeri hendaknya melalui jalur resmi saja, yaknimelalui Dinas Tenaga Kerja setempat dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja(PJTKI) yang telah ditunjuk pemerintah.

Sebab selain gajinya lebih mahal, kata Muhaimin, keselamatan kerjamelalui jalur resmi juga lebih terjamin dibanding melalui jalur tidaksah.

"Yang jelas, kalau bekerja melalui jalur yang legal itu lebih mahal.Mereka disana aman dan mendapat perlindungan pula," terangnya.

Sementara terkait memanasnya hubungan kedua negara akhir-akhir ini,Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan, tidak berpengaruh terhadapkeberadaan tenaga kerja Indonesia yang ada di Malaysia.

"Memang ada masalah hukum yang menimpa TKI, tapi itu bukan karenapengaruh memanasnya hubungan kedua negara," kata Muhaimin Iskandarmenegaskan.

Muhaimin Iskandarmelakukan serangkaian kegiatan dalam kunjungan Kerja di Provinsi JawaTimur pada Minggu-Senin (29-30/8). Rangkaian kegiatan ini merupakanbagian dari Silaturahmi Ramadhan Kabinet Indonesia Bersatu II tahun1413 H ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"KegiatanSilaturahmi Ramadhan ini untuk menampung aspirasi masyarakat danmembuka ruang komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, " kataMenakertans.

Mengawali kegiatan silaturahmi ramadhan,Menakertrans mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Pemerintah Daerah,alim ulama dan masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

”Dalammengatasi berbagai permasalahan Ketenagakerjaan, pemerintah memfokuskanprogram kerja pada upaya-upaya untuk menanggulangi pengangguran,memperkuat pola pelatihan kerja, penciptaan iklim ketenagakerjaan yangkondusif serta perluasan pada lapangan kerja baru. Jadi wirausahawanmandiri atau TKI Ilegal dengan nasib yang dikebiri, harus jadi pilihansaat ini, ” kata Menakertans.

Dalam kesempatan ini Muhaiminmemberikan bantuan kerja sama program ketenagakerjaan berupa subsidiprogram kewirausahaan 4 paket, peralatan pelatihan 4 paket, bantuanteknologi tepat guna 4 paket, padat karya instruktur 12 paket,pemberian santunan TKI dan pembayaran santuan dari Jamsostek.

SelanjutnyaMuhaimin melakukan pertemuan dengan Pimpinan Pemerintah Daerah, alimulama dan masyarakat Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Di lokasiini pun Menakertans pun memberikan bantuan berupa subsidi programkewirausahaan 4 paket, peralatan pelatihan 4 paket, bantuan teknologitepat guna 4 paket, padat karya instruktur 12 paket, pemberian santunanTKI dan pembayaran santuan dari Jamsostek.

"Saya minta Pemda Sampangsungguh-sungguh melatih warganya untuk berwirausaha mendiri, pemerintahpusat akan membantu sekuat tenaga. Ayo kita kurangi jumlah TKI," tambahpria yang kerap disapa Cak Imin ini.

Mengakhiri safari ramadhanke 19 ini, Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB ini menuju PondokPesantren Miftahul Ulum pimpinan Kiai Zaini Saleh untuk bersilaturahmidan buka bersama dengan ulama-ulama Se Madura. Di lokasi pesantrenMenakertans memberikan bantuan sarana dan prasarana, buku, bingkisansantuan anak yatim piatu, serta melakukan dialog interaktif RRI denganmasyarakat.(*)

(T.KR-ZIZ/M027/P003)

JAKARTA - Celcom Berhad, penyedia layanantelekomunikasi di Indonesia menargetkan sekira 50 persen darikeseluruhan jumlah TKI yang ada di Malaysia."Saat ini jumlahpelanggan kami di Malaysia yang berprofesi sebagai TKI berjumlah sekira800.000. Total keseluruhan jumlah TKI diperkirakan mencapai dua jutaorang. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa meraih satu juta," ujarGeneral Manager International Business Celcom Malaysia, Areehan HajiAbdullah, saat ditemui okezone di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2009).Menurutnya,TKI dapat mendongkrak pendapatan perusahaan saudara XL ini. Rata-rataTKI menghabiskan sekira 60 ringgit Malaysia per bulan untuk biayakomunikasi.Selanjutnya Areehan mengatakan, Indonesia sudahsejak lama menjadi salah satu negara tujuan komunikasi dari pelangganCelcom, yang totalnya rata-rata lebih dari 100.000 pelanggan setiapbulan, hanya untuk percakapan dari Malaysia ke Indonesia. Sedangkanpelanggan dari Indonesia yang menelepon ke nomor Celcom di Malaysiaberjumlah sekira 35.000 pelanggan.Untuk itulah, Celcom berupayamempromosikan layanannya bagi pengguna ponsel dari Indonesia yangsering bepergian ke Malaysia. Sejalan dengan itu, Celcom Malaysia jugamendukung Islamic Fashion Festival 2009 yang diselenggarakan di HotelMulia Jakarta, 25 - 26 Mei 2009. Dalam acara tersebut, Celcommemberikan layanan roaming internasional pada pelanggan Celcom yangmengunjungi pagelaran busana islami tersebut. (srn)